Sabtu, 28 Des 2024, 22:15 WIB

Kenali Tanda-tanda Alergi Makanan, IDI Lombok Barat Berikan Solusi Pengobatan

Foto: iStockphoto/kiwis

IDI Lombok Barat idilombokbarat.org menjelaskan, salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia adalah alergi. Alergi terhadap protein hewani seperti telur, susu, dan makanan lainnya adalah salah satu dari banyak jenis alergi. Alergi terjadi pada sekitar 53% masyarakat Indonesia. Alergi paling sering terjadi pada orang berusia lima belas hingga lima puluh lima tahun, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak.

IDI Lombok Barat saat ini meneliti lebih lanjut terkait alergi makanan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya. Apa saja penyebab alergi makanan serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya alergi makanan?

IDI Lombok Barat menjelaskan alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi protein dalam makanan sebagai ancaman, yang memicu reaksi alergi. Berikut adalah penyebab utama seseorang menderita alergi terhadap makanan meliputi:

1. Reaksi imun terhadap protein

Protein tertentu dalam makanan dapat direaksi oleh sistem kekebalan tubuh, menyebabkan alergi makanan. Ketika seseorang makan makanan yang mengandung alergen, tubuh mereka melepaskan antibodi imunoglobulin E (IgE). Ini menghasilkan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi.

2. Faktor keturunan atau riwayat keluarga

Faktor genetik adalah kondisi tubuh yang dapat disebabkan oleh pengaruh dari leluhur kita yang termasuk dalam garis keturunan keluarga kita. Riwayat keluarga yang mengalami alergi makanan atau penyakit atopik (seperti asma atau dermatitis atopik) dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi makanan. 

3. Faktor usia

Bayi dan anak-anak lebih sering mengalami alergi makanan. Beberapa alergi dapat hilang seiring bertambahnya usia, tetapi alergi terhadap makanan seperti kacang dan beberapa jenis makanan laut cenderung bertahan hingga dewasa.

4. Gaya hidup serta kebersihan lingkungan

Pola makan yang tidak sehat, kurangnya konsumsi antioksidan dari buah-buahan dan sayuran, dan gaya hidup yang tidak bersih adalah semua faktor yang dapat menyebabkan alergi makanan. Obesitas juga menyebabkan inflamasi, yang juga dapat menyebabkan alergi.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati alergi makanan?

IDI Lombok Barat meneliti lebih lanjut terkait alergi makanan, Untuk mengobati alergi terhadap makanan, ada beberapa jenis obat yang direkomendasikan, tergantung pada tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami. Berikut adalah obat-obatan yang umum digunakan meliputi:

1. Obat Antihistamin

Diphenhydramine adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek, yang merupakan penyakit umum. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan dan kondisi tremor dan kaku otot yang dialami oleh penderita Parkinson.

2. Obat Kortikosteroid

Betamethasone, yang tersedia dalam bentuk pil atau krim, adalah obat yang mengandung hormon kortikosteroid buatan yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi kulit seperti eksim, dermatitis kontak, reaksi alergi, dan psoriasis. Obat ini juga digunakan untuk meredakan gatal, kemerahan, atau pembengkakan kulit yang disebabkan oleh peradangan.

3. Obat Epinephrine

Untuk reaksi alergi makanan yang parah, seperti anafilaksis, epinephrine adalah obat yang sangat penting. Ini biasanya diberikan melalui suntikan dan bekerja dengan cepat untuk mengurangi gejala serius.

4. Obat Bronkodilator

Jika alergi makanan menyebabkan masalah pernapasan, bronkodilator dapat diresepkan untuk membantu membuka saluran napas.

Penggunaan obat-obatan ini sebaiknya dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter, terutama dalam kasus alergi yang parah atau jika Anda memiliki kondisi kesehatan lain yang perlu diperhatikan. Selain itu, penting untuk selalu menghindari makanan pemicu alergi untuk mencegah reaksi yang tidak diinginkan.

(IKN)

Redaktur: redaktur_iklan

Penulis: Redaktur_iklan

Tag Terkait:

Bagikan: