Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenali BLS, Tindakan Keadaan Darurat pada Serangan Jantung

Foto : istimewa

Dr A Sari Sri Mumpuni, Sp. J. P, Subsp. K. I (K), FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis jantung dan pembuluh darah kardiologi intervensi RS Pondok Indah – Pondok Indah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pusat Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menyebutkan penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Selain itu penyakit ini menyebabkan lebih dari 600.000 kematian setiap tahunnya.

"Penelitian terus ditingkatkan agar dapat merespons keadaan darurat dengan teknik penyelamatan jiwa. Teknik-teknik ini didasarkan pada penelitian terkini dan diorganisasikan ke dalam respons sistematis yang disebut Rantai Kelangsungan Hidup (Chain of Survival), yang dimulai dengan Dukungan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS)," ujardr. A. Sari Sri Mumpuni, Sp. J. P, Subsp. K. I (K), FIHA,dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis jantung dan pembuluh darah kardiologi intervensi RS Pondok Indah - Pondok Indah melalui keterangan tertulis Jumat (7/10).

Chain of Survival memberi pasien kesempatan terbaik untuk menerima perawatan yang dibutuhkan dan kembali ke kehidupan yang sehat. Jantung memompa darah melalui paru-paru, tempat darah mengambil oksigen dan melepaskan karbondioksida.

Darah ini kemudian kembali ke jantung dan dipompa ke organ vital jantung dan otak serta seluruh tubuh. Ketika jantung berhenti, aliran darah terhenti, dan pasien serangan jantung dengan cepat menjadi tidak sadarkan diri. Tanpa aliran darah (dalam waktu maksimal 4 menit), jantung dan otak dapat rusak karena kekurangan oksigen.

Tindakan BLS berusaha mencegah atau memperlambat kerusakan otot jantung hingga penyebab masalah dapat diperbaiki. BLS meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup sampai tersedia perawatan lanjutan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top