![Kenaikan Harga Gas Ganggu Produksi Pangan](https://koran-jakarta.com/images/article/kenaikan-harga-gas-ganggu-produksi-pangan-240405091951.jpg)
Kenaikan Harga Gas Ganggu Produksi Pangan
![Kenaikan Harga Gas Ganggu Produksi Pangan](https://koran-jakarta.com/images/article/kenaikan-harga-gas-ganggu-produksi-pangan-240405091951.jpg)
"Komponen gas pada produksi Urea mencapai 71 persen sedangkan NPK 5 persen. Maka ketersediaan gas dan akses harga gas yang murah menjadi pendukung utama untuk produktivitas pertanian kita," jelas Rahmad.
Turunkan Produktivitas
Dia menambahkan, kalau harga gas naik, dampaknya pada harga pupuk naik. Kalau harga pupuk naik maka tagihan pupuk subsidi juga akan meningkat, sedangkan untuk pupuk nonsubsidi harga yang dibeli petani juga meningkat. Kalau peningkatan harga pupuk lebih cepat dari harga komoditas sudah pasti akan mengurangi konsumsi pupuk dan sudah pasti pula menurunkan produktivitas.
Setiap kenaikan harga pupuk 1.000 rupiah per kilogram bisa memicu penurunan pemakaian pupuk oleh petani. Produksi beras nasional berpotensi turun hingga dua juta ton pada 2025 jika terjadi kenaikan harga pupuk yang dipicu dari kenaikan harga gas.
Seperti diketahui, kebijakan HGBT untuk tujuh industri, salah satunya pupuk sebesar 6 dollar AS per MMBTU itu tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 15 Tahun 2022. Namun, dengan adanya peningkatan biaya produksi gas bumi di sisi hulu, Menteri ESDM menerbitkan keputusan menteri. Hingga akhirnya terjadi penyesuaian harga gas bumi tertentu untuk industri pupuk, menjadi sekitar tujuh dollar per MMBTU.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya