Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konsumsi Beras Berlebih

Kementan Dorong Diversifikasi Pangan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

MAKASSAR - Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan bahwa konsumsi beras sangat berlebih di Indonesia sehingga dinilai tidak sehat. Karenanya, Kementan menginisiasi diversifikasi pangan di masyarakat.

"Konsumsi beras sangat tinggi dan itu tidak sehat. Padahal sumber karbohidrat pada nasi itu bisa diganti dengan ubi kayu, kentang, pisang dan lain-lain, ini kami sudah lakukan di provinsi," kata Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementan, Dr Ir Riwantoro melalui webinar nasional yang digelar Universitas Hasanuddin dalam rangka peringatan Dies Natalis ke 64 Unhas, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/8).

Webinar dengan tema Optimalisasi pangan lokal bagi kelompok rentan (ibu, hamil, menyusui dan balita) tersebut mengungkap Indonesia yang kaya dengan aneka jenis pangan yang tumbuh dan berkembang, tersedia melimpah di seluruh wilayah Indonesia memberikan peluang besar bagi masyarakatnya untuk diversifikasi pangan pada tingkat lokal.

Riwantoro mengatakan diversifikasi pangan harus dilakukan karena tidak ada satu jenis pangan yang memiliki kandungan gizi lengkap. Selain itu untuk hidup sehat, aktif dan produktif, manusia memerlukan gizi yang terdiri dari sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral serta air dalam jumlah yang cukup dan seimbang.

"Ini juga untuk menurunkan ketergantungan konsumsi terhadap beras, tahun 2019 konsumsi gizi masyarakat memang cukup tetapi konsumsi buah dan sayur masih sangat sedikit. Artinya keanekaragaman masih sangat rendah. Sementara gula dan minyak berlebihan," urainya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top