Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenparekraf Perkuat Daya Saing Wisata Halal di Tanah Air

Foto : Istimewa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat membuka forum diskusi Penguatan Wisata Ramah Muslim di Destinasi Pariwisata di Kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (4/4).

A   A   A   Pengaturan Font

"Angka pertumbuhan yang menjanjikan tersebut, membuat banyak negara mulai serius mengembangkan wisata halal. Bahkan, potensi wisata halal berkembang bukan hanya di negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), contohnya adalah Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan," kata Sandiaga.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekaf, Hariyanto mengatakan bahwa selain itu, tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia amat berpotensi untuk menjadi penggerak wisata ramah muslim yang terampil dalam mengembangkan destinasi. Sertifikasi halal merupakan komponen utama dalam pariwisata ramah muslim.

"Pariwisata menjadi sektor yang memiliki keterkaitan rantai nilai kegiatan yang luas dengan berbagai jenis usaha sehingga mampu menciptakan lapangan usaha yang luas bagi masyarakat. Penguatan sinergitas antar mata rantai pembentuk industri pariwisata harus selalu dibangun dan dikembangkan agar seluruh komponen dan sistem kepariwisataan dapat bergerak dan memberikan kontribusi serta perannya masing-masing dalam menciptakan produk dan pelayanan yang berkualitas bagi wisatawan," katanya.

Menurut Haryanto bahwa kompetisi sektor kepariwisataan menuntut kemampuan pelaku industri pariwisata untuk dapat mengembangkan dan menjaga kualitas produk serta kredibilitasnya sehingga memiliki daya saing dan memperoleh kepercayaan dari kalangan konsumen atau pasar.

"Penguatan destinasi wisata ramah muslim akan mendorong industri pariwisata untuk melaksanakan sertifikasi halal bagi produk-produknya karena produk pariwisata yang tersertifikasi halal sangat penting dalam penyelenggaraan pariwisata ramah muslim. Selain itu, sumber daya manusia yang berkecimpung dalam usaha pariwisata diharapkan memiliki standar yang relevan dengan standar internasional," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top