
Kemen PU dan PII Sepakat Bangun Flyover Panorama I di Sumbar
Foto: Dok. IstimewaJAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Mohammad Zainal Fatah mewakili Menteri PU, Dody Hanggodo menyaksikan kegiatan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk proyek pembangunan Flyover Panorama I (Sitinjau Lauik I) di Provinsi Sumatera Barat, di Auditorium Kementerian PU, akhir pekan lalu.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum, Rachman Arief Dienaputra menyampaikan, proyek KPBU ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas di tikungan Panorama I (Sitinjau
Lauik I), yang dikenal sebagai daerah rawan kecelakaan.
"Memperhatikan identifikasi hazard dan penilaian risiko, lokasi tikungan Panorama I termasuk ke dalam daerah
rawan kecelakaan, karena memiliki tikungan atau geometrik jalan yang cukup tajam. Sehingga, diperlukan
penanganan dengan melakukan perubahan geometrik melalui pembangunan jalan baru yang sesuai dengan standar teknis, keselamatan, dan kenyamanan lalu lintas," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Proyek Flyover Sitinjau Lauik I terletak pada ruas jalan nasional yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Solok, dan merupakan jalur logistik penting bagi Provinsi Sumatera Barat.
"Proyek ini termasuk infrastruktur ekonomi, dan tidak menghasilkan pendapatan dari pengguna infrastruktur karena terletak pada jalan nasional yang tidak memiliki tarif operasional," tambah Arief.
Dengan nilai investasi sebesar Rp2,793 triliun, proyek ini akan dilaksanakan melalui skema pengembalian investasi Availibility Payment (AP), dengan masa kerja sama selama 12,5 tahun, terdiri dari 2,5 tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan.
"Pemerintah akan melakukan pembayaran sebesar Rp638,4 miliar per tahun (include PPN) selama masa layanan," jelas Arief.
Proyek ini diprakarsai oleh konsorsium PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur, yang telah
ditetapkan sebagai pemenang lelang pada Oktober 2024. Proses lelang dimulai pada Maret 2024 dan selesai
pada Oktober 2024.
“Lingkup proyek meliputi pembangunan jalan dan jembatan sepanjang 2,774 km, pemeliharaan jalan eksisting, penyediaan sistem dan alat Weigh-in-Motion (WIM), serta preservasi jalan dan jembatan selama masa layanan. Proyek KPBU ini menggunakan skema model Design – Build – Finance – Operate – Maintenance - Transfer DBFOM) yang memadukan berbagai elemen proyek ke dalam satu kontrak berbasis kinerja," tambah Arief.
Penandatanganan perjanjian ini melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Keuangan,
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan PT Penjaminan
Infrastruktur Indonesia (Persero).
Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Sudarto, mengapresiasi Kementerian PU atas
komitmennya dalam menambah skema pembiayaan infrastruktur di luar APBN.
Menurutnya, proyek KPBU ini
merupakan contoh sinergi yang baik untuk menghasilkan solusi infrastruktur yang efektif dan efisien.
"Kami sangat mengapresiasi Kementerian PU atas inisiasinya dalam modality finance di bidang infrastruktur. Diharapkan, Kementerian PU dapat terus berkomitmen untuk memprioritaskan dana AP dan mampu menerapkan pengalaman ini pada infrastruktur yang lainnya. Kementerian Keuangan juga terus berkomitmen untuk terus mendukung dan melakukan pendampingan dalam skema pembiayaan ini," kata Sudarto.
Komitmen PPI
Ditempat yang sama, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyampaikan bahwa sebagai Special Mission
Vehicles Kementerian Keuangan, PT PII berkomitmen untuk memberikan penjaminan pada proyek Flyover
Panorama I Sitinjau Lauik.
Penjaminan yang diberikan oleh PT PII tersebut dimaksudkan untuk memberikan kepastian dan kenyamanan bagi investor dalam berinvestasi pada proyek tersebut.
"Komitmen PT PII untuk terus mendorong skema pembiayaan inovatif akan terus dijalankan, salah satunya melalui kontribusi PT PII melalui penjaminan pada proyek ini yang akan menjadi langkah besar dalam upaya
pengembangan infrastruktur di Sumatera Barat untuk mendukung konektivitas yang berpotensi meningkatkanpertumbuhan ekonomi daerah yang dihubungkan melalui Flyover Panorama I Sitinjau Lauik”, tutup Sutopo.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Jalur pendakian Gunung Tambora masih ditutup imbas cuaca ekstrem
- 2 Demi Keselamatan, Menhub Tekankan Pentingnya Kesehatan Pengemudi
- 3 Merch-Making Market Sebagai Music Merchandise Expo dengan Beragam Program Menarik
- 4 Manado Banjir, Lantamal VIII Kerahkan Tim Bantu Evakuasi Warga
- 5 Jabar Pasang 400 Titik PJU di Jalur Mudik Garut