Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kembangkan Bisnis, Perusahaan Retail Cari Pendanaan ke Publik

Foto : Istimewa

Jajaran Direksi PT Global Digital Niaga Tbk

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- PT Global Digital Niaga Tbk berencana melakukan aksi korporasi dengan menawarkan saham perdana ke umum atau Initial Public Offering (IPO) pada November mendatang. Aksi korporasi perusahaan retail tersebut merupakan salah satu langkah strategis dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era disrupsi dan menyongsong pertumbuhan ekonomi digital di masa mendatang.

Selain aspek fundamental, langkah perseroan untuk mengembangkan bisnis didasarkan pada potensi pertumbuhan pasar di Indonesia. Menurut riset dari Frost & Sullivan dan Euromonitor, jumlah potensi pasar (Total Addressable Market/TAM) industri e-commerce Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan bertumbuh hingga 436 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Dari jumlah tersebut, kontribusi layanan perdagangan (commerce) diproyeksikan tumbuh hingga 150 miliar dollar AS, sedangkan sektor travel dan lifestyle diprediksi menyumbang 41 miliar dollar AS terhadap potensi pasar di Indonesia.

Sementara itu, permintaan akan groceries mengambil porsi terbesar pada TAM industri e-commerce senilai 245 miliar dollar AS. Hal itu yang menjadi keunggulan perseroan karena didukung oleh ekosistem e-groceries omnichannel yaitu Ranch Market.

CEO Global Digital Niaga, Kusumo Martanto dalam due diligence meeting dan paparan publik di Jakarta, Selasa (18/10) mengatakan bersama tiket.com dan Ranch Market, perseroan menegaskan posisinya sebagai pemimpin ekosistem omnichannel perdagangan dan gaya hidup yang terintegrasi di Indonesia.

"Kami fokus membangun kepercayaan, memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi para pelanggan, serta menyediakan layanan yang lebih lengkap, bermanfaat dan terintegrasi dari tiap channel dan platform di dalam ekosistem," katanya.

Sinergi juga diperkuat dengan fundamental bisnis yang kokoh dari berbagai aspek. Dari aspek model bisnis dengan pendekatan Business to Consumer (B2C) dengan dukungan dari brand partners berskala global maupun nasional dalam bentuk kemitraan strategis.

Model bisnis tersebut jelasnya berimplikasi pada penjualan dan laba yang memiliki rasio lebih tinggi dibandingkan model bisnis Consumer to Consumer (C2C). Sebab, dengan bermitra dengan para pemegang merek, pihaknya memastikan keaslian produk yang ada dalam platformnya demi menjaga kepuasan serta kepercayaan pelanggan.

Selain itu, juga disokong dengan infrastruktur logistik andal lewat jaringan pergudangan dan layanan pengiriman yang dikelola secara mandiri, ditambah lebih dari 21 mitra logistik pihak ketiga. Dengan kekuatan rantai pasok dari hulu ke hilir yang dimilikinya, perusahaan memelopori pengiriman cepat sampai lewat fitur dua jam sampai (2 Hours-Delivery) yang telah tersedia di 34 kota di penjuru tanah air.

Perseroan sendiri pada semester I-2022 meriah pendapatan neto sebesar 6,7 triliun rupiah atau tumbuh 124 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah pendapatan neto pada periode tersebut telah mencapai 76 persen dari jumlah pendapatan neto tahun 2021.

Sedangkan, laba bruto perseroan pada periode semester pertama tahun 2022 tercatat meningkat 148 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan, jumlah pelanggan meningkat dari 80.783 menjadi 153.089 pelanggan.

Struktur Penawaran Umum

Lebih lanjut disebutkan, perusahaan menawarkan sebanyak-banyaknya 17,75 miliar lembar saham baru senilai 250 rupiah per saham atau sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana yang dikeluarkan dari portepel Perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat. Sedangkan rentang harga penawaran sebesar 410-460 rupiah per saham.

Adapun dana hasil IPO yang diperkirakan sebanyak-banyaknya 8,1 triliun rupiah akan digunakan sebagian untuk pembayaran saldo utang fasilitas, dan sisanya akan dialokasikan sebagai modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha.

Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan mulai hari ini 17 Oktober 2022 hingga 24 Oktober 2022 dan penawaran umum direncanakan pada 1 hingga 3 November 2022. Kemudian, direncanakan tercatat di papan perdagangan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BELI.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top