Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 05 Des 2024, 02:10 WIB

Kelompok Pemberontak Siap Berunding dengan Junta

Bendera milik kelompok pemberontak MNDAA berkibar di jalan utama di Kota Lashio di Negara Bagian Shan utara setelah kelompok bersenjata etnis itu menguasai kota itu Agustus lalu. Pada Selasa (3/12) malam, MNDAA menyatakan siap berunding dengan junta

Foto: Afp

BANGKOK - Kelompok pemberontak etnis terbesar kedua di Myanmar mengatakan siap untuk melakukan perundingan yang dimediasi Beijing dengan junta militer guna mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung lebih dari setahun yang telah merusak wilayah di sepanjang perbatasan dengan Tiongkok.

Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) yang memiliki sekitar 8.000 anggota pejuang, telah bertempur melawan militer Myanmar selama lebih dari satu dekade untuk memperjuangkan otonomi bagi etnis minoritas Kokang di Negara Bagian Shan utara.

Tahun lalu, kelompok pemberontak ini dan dua kelompok pemberontak sekutu lainnya melancarkan serangan terhadap militer dan merebut sebagian besar Negara Bagian Shan, termasuk tambang giok dan jalan raya perdagangan ke Tiongkok yang menguntungkan.

Pekan lalu, sekutu MNDAA, Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), mengatakan pihaknya pun siap untuk berunding dengan militer.

"Mulai hari ini dan seterusnya, kami akan segera menghentikan tembakan, dan tidak akan secara aktif menyerang tentara Myanmar," kata MNDAA dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (3/12) malam.

"Di bawah mediasi Tiongkok, kami bersedia terlibat dalam perundingan damai dengan tentara Myanmar terkait isu-isu seperti Lashio," kata kelompok itu, merujuk pada kota yang direbut para pejuangnya pada bulan Agustus dalam pukulan telak bagi junta.

Kelompok itu pun mengatakan bahwa MNDAA bersedia mengirim delegasi tingkat tinggi untuk terlibat dalam dialog dan berkonsultasi dengan militer Myanmar dan menyelesaikan konflik dan perbedaan melalui cara politik.

Belum Ditanggapi

Sementara itu media lokal masih melaporkan serangan udara terus berlanjut di wilayah yang dikuasai TNLA dan pihak junta pun belum menanggapi tawaran TNLA secara terbuka.

Sedangkan Tentara Arakan (AA), kelompok ketiga dalam aliansi pemberontak, masih memerangi militer di negara bagian pesisir Rakhine di wilayah barat Myanmar, yang menjadi lokasi proyek pelabuhan yang didukung Tiongkok dan India.

Tiongkok adalah sekutu utama dan pemasok senjata junta tetapi juga memelihara hubungan dengan kelompok pemberontak etnis yang menguasai wilayah dekat perbatasannya. Tiongkok sebelumnya telah berulang kali menyerukan agar pertempuran dihentikan di Negara Bagian Shan yang merupakan mata rantai utama dalam inisiatif Jalur Sutra Baru.

Awal bulan ini, Beijing mengatakan kepala MNDAA datang ke Tiongkok untuk menjalani perawatan medis setelah laporan berita di Myanmar mengatakan ia telah ditangkap atas perintah Tiongkok.

Myanmar adalah rumah bagi sekitar selusin kelompok pemberontak etnis yang telah berperang melawan militer selama beberapa dekade untuk mendapatkan otonomi dan kendali atas sumber daya yang menguntungkan termasuk batu giok, kayu, dan opium.

Beberapa pihak, termasuk TNLA, telah memberikan perlindungan dan pelatihan kepada Pasukan Pertahanan Rakyat yang baru muncul untuk memerangi militer setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.