Pemuda Kepulauan Seribu tanam mangrove dukung program nol emisi karbon
Aliansi Pemuda Mahasiswa Pulau Seribu (APPS) melakukan penanaman mangrove di Pulau Tidung sebagai bentuk dukungan terhadap program nol emisi karbon pada 2060.
Foto: ANTARA/HO-Pemkab Kepulauan SeribuJakarta -- Pemuda di Kabupaten Kepulauan Seribu yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Mahasiswa Pulau Seribu (APPS) melakukan penanaman mangrove di Pulau Tidung sebagai bentuk dukungan terhadap program nol emisi karbon pada 2060.
“Kegiatan penanaman ini dilakukan dalam rangka menyukseskan program pemerintah berupa nol emisi karbon pada 2060, serta mencegah dampak krisis iklim,” kata Ketua APPS Rodin di Jakarta, Jumat.
Pihaknya bekerja sama dengan seluruh pemangku kebijakan di Kabupaten Kepulauan Seribu dalam melaksanakan kegiatan penanaman bibit mangrove jenis rhizopora,Sp di Pulau Tidung.
- Baca Juga: Destinasi Badui Makin Diminati
- Baca Juga: Banjir Kiriman dari Bogor di Jakarta Timur Sudah Surut
“Kami melakukan edukasi penyuluhan lingkungan dan sosialisasi tentang tanaman mangrove serta fungsi dan manfaat dari tanaman mangrove,” katanya.
Selanjutnya, dilakukan penanaman 2.000 bibit mangrove di sepanjang pesisir pantai Pulau Tidung.
Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian bersama antara APPS dan semua pihak yang berpartisipasi dalam rangka menjaga kelestarian alam khususnya hutan mangrove.
APPS melakukan aksi tanam mangrove ini berkolaborasi dengan Pemkab Kepulauan Seribu mulai dari Sudin SDA, Sudin KPKP, Sudin Parekraf, Suban Kesbangpol, Sudin Perhubungan, PHE OSES, Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL), Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Sudin Parekraf, Suban Kesbangpol, Sudin Perhubungan, siswa MTsN 26 Pulau Tidung dan warga setempat.
Sementara itu, Lurah Pulau Tidung Hafsah menilai kegiatan tersebut sangat positif dan perlu dilakukan secara maksimal.
Dirinya berharap pemilik lahan yang berada di tepi pantai agar turut menjaga sehingga tidak terjadi abrasi.
“Saya apresiasi kegiatan ini, tentunya perlu dilanjutkan secara terencana serta terukur hasil dari penanaman bibit mangrove, khususnya dari segi pemeliharaan dan perawatan,” kata dia.
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Awal 2025, Pelaku Industri Masih Berhati-hati dalam Produksi, Taktik atau Keterbatasan?
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Jepang Buat UU untuk Kurangi Bahaya dan Risiko yang Ditimbulkan AI
- AHY Pastikan Investigasi Pagar Laut Diusut Tuntas oleh ATR/BPN
- Investasi pada Kuartal IV-2024 Capai Rp452,8 Triliun, Sinyal Positif Ekonomi?
- Regulasi Perkuat Keterlibatan Sekolah Swasta dalam SPMB
- Comeback, Radhini Rilis Single Bertajuk “Apa Kabar”