Kelapa Bido di Morotai Nyaris Punah
Kelapa bido di Pantai Desa Bido, Kabupaten Pulau Morotai.
Foto: Antara/Abdul FatahTernate - Kantor Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) mencatat, hingga kini varietas Kelapa Bido nyaris punah, karena tidak adanya pengembangan komoditas tersebut.
Kepala Bidang Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Pulau Morotai, Tamhid Bilo dihubungi dari Ternate, Senin, menyatakan, kelapa unggulan varietasi Bido yang ada di Desa Bido Kecamatan Morotai Utara (Morut) terancam habis dan terdata sekitar 113 pohon.
"Kelapa Bido saat ini tersisa 113 pohon, jadi kalau tidak ada pengembangan maka dipastikan terancam habis," kata Tamhid seperti dikutip dari Antara.
Menurutnya, masalah Kelapa Bido ini sudah lama dikeluhkan masyarakat, karena mereka berharap ada perubahan yang membudidayakan kepala tersebut.
"Selama ini tidak ada pengembangan Kelapa Bido, tetapi mudah-mudahan yang ada SP3 itu bisa berkembang sini dan masalah ini telah ditangani Dinas Pertanian dan sudah diusulkan ke Kementerian Pertanian, namun sampai sekarang belum ada realisasi," katanya.
Padahal kelapa ini, kata Tamhid, terpilih sebagai kelapa unggulan varietasi Bido di Morotai dan sudah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian bernomor: 101/kpts/KB.020/12/2017 tentang penetapan pohon induk, namun belum ada tindaklanjuti, sehingga Dinas Pertanian Pulau Morotai tidak bisa berbuat banyak.
Dia menjelaskan Kelapa Bido sudah terdata sesuai dengan Pohon Induk Terpilih (PIT) sebanyak 113 pohon mendapat sertifikat dan petani menginginkan ada pengembangan atau ada perhatian dari Pemerintah.
Sementara itu Kadis Pertanian Pulau Morotai Anwar Husen mengatakan untuk melestarikan Kelapa Bido harus butuh dukungan.
"Harus ada dukungan pembiayaan dari Provinsi Malut maupun kegiatan APBN dalam rangka pengembangan Kelapa Bido guna mempertahankan kelestariannya," ujar Anwar.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Marcellus Widiarto
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
Berita Terkini
- Warga Jakarta Timur Diminta Aktif Cegah Tawuran
- Indosat Ooredoo Hutchison dan Wadhwani Foundation Berdayakan Talenta Digital Melalui Pelatihan AI
- Football Institute Duga STY Gunakan “Buzzer” dari Temuan Drone Emprit
- Pemerintah Yakin Hubungan dengan Tiongkok Akan Terus Berkembang
- Gandeng Para Pekerja Seni, Kemenpar Gencarkan Promosi Pariwisata