Kekesalan Zelenskyy ke Negara Barat Memuncak: Berhentilah Main-main dengan Rusia, Akhiri Perang Ini!

KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak Barat untuk berhenti bermain-main dengan Rusia dan menjatuhkan sanksi lebih keras ke Moskow untuk mengakhiri perang di Ukraina. Negaranya akan tetap menjadi negara independen, tapi pertanyaannya adalah sampai kapan. Channel News Asia melaporkan, Jumat (27/5).

Kritik Zelenskyy terhadap Barat telah memuncak beberapa hari terakhir. Uni Eropa bergerak lamban dalam upaya melakukan embargo minyak Rusia. Ribuan tentara Rusia mencoba mengepung dua kota kunci di Ukraina, Sievierodonetsk dan Lysychansk.

Tiga bulan invasi Rusia ke Ukraina, Rusia meninggalkan kehancuran di ibukota Kiev. Pasukan Rusia juga mencoba mengontrol kawasan industri Donbas timur, lokasi kelompok separatis yang didukung Rusia sejak 2014.

Analis militer barat melihat pertempuran di dua kota itu akan menjadi titik balik dalam perang di Ukraina menyusul perubahan momentum ke Rusia setelah garnisun pasukan Ukraina menyerah di Mariupol, minggu lalu.

"Ukraina akan selalu menjadi negara independen dan tidak akan terpecah. Pertanyaannya adalah berapa banyak rakyat kami harus membayar kemerdekaan kami. Dan berapa banyak lagi Rusia akan membiayai perang untuk melawan kami," kata Zelenskyy dalam pidato tengah malamnya, Kamis (26/5).

"Peristiwa-peristiwa bencana dapat dihentikan jika dunia memperlakukan situasi yang sama dengan di Ukraina, jika kekuatan-kekuatan dunia tidak bermain-main dengan Rusia, tetapi benar-benar menekan negara itu untuk mengakhiri perang."

Zelenskyy mengeluh soal ketidaksepakatan Uni Eropa terkait sanksi untuk Rusia. Dia menanyakan kenapa beberapa negara diizinkan untuk menentang rencana ini.

Uni Eropa tengah mendiskusikan langka-langkah hukuman putaran keenam termasuk embargo impor minyak Rusia. Keputusan ini membutuhkan kebulatan suara, namun Hongaria menentangnya dengan alasan ekonomi negara itu akan menderita.

"Berapa minggu lagi UE akan menyepakati paket keenam ini?" kata Zelenskyy. Dia mencatat, Rusia menerima satu miliar euro sehari dari 27 negara untuk pasokan energinya.

"Tekanan untuk Rusia adalah persoalan menyelamatkan nyawa manusia. Setiap penundaan, kelemahan, perselisihan atau usulan-usulan untuk menghentikan agresor atas nama korban, itu artinya lebih banyak lagi rakyat Ukraina yang terbunuh."

Komentar Zelenskyy menandai hari kedua kritikan tajamnya kepada dunia dalam menangani perang di Ukraina.

Pada Kamis, dia menyerang usulan agar Kiev membuat konsensi untuk perdamaian. Ide menyerahkan Donbas dan Krimea kepada Rusia seperti yang terjadi di masa Nazi Jerman pada 1938.