Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kekaisaran Ottoman Muncul di Tengah Kemunduran Bizantium

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam beberapa tahun terakhir, tesis penurunan Ottoman diperdebatkan. Sejarawan, seperti Jonathan Grant, yang menentang pemahaman populer bahwa Ottoman mengalami kemunduran, dengan alasan bahwa pandangan ini hanyalah penilaian negatif Eurosentris yang tidak membantu pemahaman tentang peristiwa yang terjadi di akhir sejarah Ottoman.

Grant mungkin benar tentang keberadaan (dan dominasi) pandangan simplistis Eurosentris di antara para sejarawan lama di Eropa. Namun tidak dapat disangkal bahwa Ottoman mengalami lebih banyak penurunan dan lebih sedikit transformasi setelah abad ke-17 dan seterusnya.

Penurunan tersebut berupa hilangnya wilayah, hilangnya kekuatan militer, stagnasi ekonomi dan politik. Transformasi itu dalam bentuk upaya berturut-turut yang gagal dari para sultan dan birokrat tinggi untuk menyesuaikan negara Ottoman dengan realitas modernitas.

Dalam sebuah buku berjudulIstanbul and the Civilization of the Ottoman Empireyang ditulis pada akhir 1950-an, Bernard Lewis berpendapat pada awal ekspansi mereka, Ottoman memiliki sepuluh sultan yang sangat cakap, kemudian kualitas mereka merosot. Sistem politik dan organisasi tentara Ottoman lebih unggul dibandingkan dengan kemampuan masyarakat Kristen-Ortodoks feodal yang terkorosi pada abad ke-13 dan ke-14.

Ketika orang-orang di Byzantium dan Eropa Tenggara, yang hidup dalam kekacauan feudal mereka dengan mudah dikalahkan. Mesin perang terpusat dari para sultan awal, semangat religius para pejuangghazi, dan toleransi Utsmaniyah terhadap agama dan adat istiadat negara-negara yang kalah merupakan kombinasi yang unggul.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top