Giuseppe Garibaldi, Pahlawan yang Menyatukan Italia
Di Sisilia, penentangan rakyat terhadap pemerintahan Bourbon Prancis meluas. Mereka meminta pemberian otonomi lebih luas. Pada April 1860, Palermo memberontak terhadap Raja Francis II yang masih muda dan pemberontakan tersebut dengan cepat meluas ke seluruh pulau.
Di Sisilia, penentangan rakyat terhadap pemerintahan Bourbon Prancis meluas. Mereka meminta pemberian otonomi lebih luas. Pada April 1860, Palermo memberontak terhadap Raja Francis II yang masih muda dan pemberontakan tersebut dengan cepat meluas ke seluruh pulau.
Francesco Crispi, seorang pendukung Mazzini dari Sisilia, mendesak Giuseppe Garibaldi untuk pergi ke Sisilia dan memimpin pemberontakan. Sebelumnya ia dikenal sebagai mengkampanyekan pembentukan negara Italia.
Pada malam antara 5 dan 6 Mei 1860, Garibaldi dan seribu sukarelawannya yang juga disebut Kaus Merah atau Garibaldini, berlayar dari Quarto, sebuah kota pesisir dekat Genoa. Sesampainya di Sisilia, pasukan Garibaldi dengan cepat menguasai seluruh pulau.
Pada bulan Agustus, tanpa persetujuan raja Piedmont, Garibaldi berbaris menuju Napoli. Setelah mengalami kekalahan telak di Volturno, Francis II melarikan diri ke Gaeta.
Konfrontasi bersenjata antara Garibaldini dan pasukan reguler tampaknya tidak dapat dihindari. Namun, Garibaldi meredakan krisis tersebut ketika ia bertemu Victor Emmanuel II di Teano, di mana ia menyambutnya sebagai "Raja Italia" dan memberinya wilayah selatan yang baru saja dibebaskan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya