Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan PBB

Kejahatan Perang di Myanmar Meningkat

Foto : UNHRC

Ketua Mekanisme Investigasi Independen PBB untuk Myanmar (IIMM), Nicholas Koumjian

A   A   A   Pengaturan Font

Junta saat ini sedang berjuang untuk menghancurkan perlawanan terhadap pemerintahannya yang dilakukan oleh kelompok pemberontak etnis yang sudah lama ada dan kekuatan pro-demokrasi yang lebih baru.

Dalam menekan perbedaan pendapat pasca kudeta, laporan tersebut mengatakan ada banyak bukti penyiksaan sistematis dalam penahanan. Metode penyiksaan itu termasuk pemukulan dengan tongkat bambu; sengatan listrik; mencabut kuku dengan tang; menyiram tahanan dengan bensin dan membakarnya; papan air; pencekikan; mematahkan jari; dan memaksa para tahanan untuk saling memukul.

Laporan tersebut mengatakan terdapat bukti yang dapat diandalkan mengenai kejahatan seksual dalam penahanan yang dilakukan terhadap semua jenis kelamin, termasuk anak-anak. Kejahatan-kejahatan ini termasuk pemerkosaan, pembakaran bagian tubuh seksual dengan rokok dan penghinaan seksual.

IIMM didirikan oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada tahun 2018 untuk mengumpulkan bukti kejahatan internasional paling serius dan menyiapkan berkas untuk penuntutan pidana. Temuan laporan ini didasarkan pada hampir 28 juta informasi yang dikumpulkan dari lebih dari 900 sumber. Tim juga mempelajari bukti-bukti seperti video, citra geospasial, dan forensik.

Meskipun sebagian besar informasi berkaitan dengan kejahatan yang diduga dilakukan oleh pasukan keamanan Myanmar, lembaga pemantau tersebut mengatakan terdapat juga bukti yang dapat dipercaya mengenai kejahatan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berperang melawan militer.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top