Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 27 Mar 2021, 05:30 WIB

Keindahan 'Kabupaten 1.000 Umbul'

Pabrik Gula Gondang Winangoen Klaten

Foto: Istimewa

Sayang, dari sisi wisata wilayah dengan luas 655 km tersebut sering terlupakan. Padahal Klaten memiliki bermacam potensi wisata seperti pegunungan, air, jombor, dan sejarah. Selain itu, sepertinya Klaten kurang mempromosikan potensi wisata.

Kini di saat hampir semua wilayah giat membangun destinasi pelancongan, Klaten mestinya tak boleh ketinggalan. Sebab ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan agar berdaya tarik bagi wisatawan domestik maupun asing.

Pabrik Gula Gondang Winangoen

Salah satu yang dapat dikunjungi adalah pabrik gula Gondang Winangun. Akses pabrik gula peninggalan Belanda ini sangat mudah. Lokasinya berada di Jalan Raya Solo-Yogya. Tempatnya di Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Pabrik gula yang didirikan pada 1860 oleh NV Klattensche Cultuur Maatschappij itu, sampai sekarang bahkan masih berproduksi.

Pabrik yang didirikan pada masa hampir berakhirnya sistem Tanam Paksa ini dekat dengan stasiun Srowot. Stasiun Srowot dulunya sebagai prasarana transportasi ke pelabuhan untuk tujuan ekspsor.

Mesin-mesin pabrik juga masih peninggalan zaman dulu. Salah satu keunikannya, masih memakai teknologi mesin uap buatan Prancis, B Lahaye & Brissoneau yang dibuat tahun 1884. Untuk mengangkut tebu dari tempat penimbangan ke penyimpanan juga masih menggunakan kereta lori.

Fasilitasnya selain bangunan pabrik terdapat garasi, kantor pabrik, ruang administratur, perumahan pegawai, gedung societet, tempat penimbunan ampas gilingan, timbangan tebu, bengkel angkutan, dan balai kesehatan. Sebagai peninggalan budaya, bangunan bergaya Indische Style tersebut masih dipertahankan hingga kini.

Pabrik Gula Gondang Winangoen juga memiliki museum gula. Museum didirikan pada tanggal 11 September 1982 atas prakarsa Soepardjo Roestam, Gubernur Jawa Tengah, kala itu. Tujuan pendirian museum untuk melihat dan mempelajari sejarah industri gula Indonesia, sebagai penelitian seluk beluk gula, serta wisata edukasi.

Museum menyajikan benda-benda yang dipakai menanam hingga memanen tebu tersebut di antaranya ada cangkul dan sabit. Menghadirkan juga berbagai varietas tebu dengan kualitas biasa hingga super. Bahkan hama yang menyerang tanaman tebu ataupun gulma pengganggu pun disajikan di museum.

Museum juga memamerkan beberapa teknologi sederhana dalam proses pembuatan gula. Di antaranya teknologi mesin untuk menakar kualitas gula dan menimbang berat tebu. Ada pula teknologi untuk pemupukan tanaman tebu, perkebunan, dan penyiraman. Teknologi lainnya yaitu pengukur kekerasan tebu, polarimeter, baskul, timbangan gula.

Tiket masuk ke Pabrik Gula Gondang Winangoen 5 ribu rupiah. Untuk lebih menyelami suasana pabrik gula dapat berkeliling pabrik dengan kereta mini tiga gerbong bertarif 12 ribu rupiah.

Galuh Tirtonirmolo

Setelah cukup serius mengamati Pabrik Gula Gondang Winangoen berserta museumnya, saatnya melakukan wisata seru-seruan. Galuh Tirtonirmolo bisa menjadi tempat yang pas untuk dikunjungi karena menawarkan bermacam fasilitas dan wahana menarik.

Berada di timur Candi Prambanan, tepatnya di Jl Manisrenggo KM 1, Dusun Pemuktibaru, Desa Tlogo, taman air ini menawarkan beragam kolam air yang bisa ukuran, kegunaan, dan umur berbeda.

Di antaranya, kolam mandi bola, kolam renang seluncur dewasa, kolam renang laba-laba, kolam anak-anak, kolam arus, dan kolam air mancur. Kemudian, kolam taman air, kolam renang dewasa, kolam seluncur anak, dan kolam kuda laut.

Selain permainan air, tersedia komedi putar, kereta wisata, kereta mini listrik, mobil listrik, hewan listrik, motor kecil dan besar. Ada juga, motor ATV, boom boom car, boom boom boat, pesawat putar, bianglala, jungle train, sangkar putar, gokart, becak mini, bioskop 3 dimensi, flying fox, arena jumping, dan perahu.

Taman bermain Tirtonirmolo tersebut buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB. Untuk bisa masuk dan berenang di tempat ini, harga tiket masuknya 15 ribu rupiah hari Senin hingga Jumat dan 25 ribu rupiah untuk Sabtu dan Minggu. Tiket belum termasuk masuk ke area permainan yang dibanderol 3 ribu rupiah hingga 25 ribu rupiah.

Wisata Kali Talang

Wisatawan penggemar pegunungan berhawa sejuk bisa singgah wisata lereng merapi bernama Kali Talang. Berada di ketinggian 1.120 mdpl pengunjung dapat dengan jelas melihat puncak Gunung Merapi dengan kepulan asap solfataranya.

Kali Talang sendiri berasal dari cekungan batu besar dan panjang. Pada cekungan tersebut mengalir air membentuk aliran sungai di bawahnya. Batu itu mengalirkan air ke sungai di bawah.

Berada di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang jaraknya 31,5 km dari pusat kota Klaten. Tempat ini biasanya menjadi lokasi favorit untuk menikmati sunrise di pagi hari. Aktivitas lain yang bisa dilakukan anak muda adalah bersepada gunung jenis downhill, berkemah, atau menikmati kopi.

Penggemar foto-foto dapat memanfaatkan objek wisata yang diresmikan pada 2016 tersebut. Sebab tersedia beberapa wahana untuk titik swafoto berlatar belakang Gunung Merapi. Ada juga ayunan, anak tangga, hingga gazebo, dan tempat berkemah.

Harga tiket masuk kawasan ini juga cukup terjangkau, hanya 2 ribu rupiah. Parkir motor juga hanya 2 ribu rupiah dan 5 ripiah mobil.

Pengunjung yang ingin menikmati sunrise dapat berkemah di Kali Talang dengan tarif sebesar 10 ribu rupiah per orang. Selama pandemic, pengelola menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Rowo Jombor

Rowo (waduk kecil) Jombor memilikiluas198hektaredengan kedalaman mencapai 4,5 meter. Waduk memiliki daya tampung air 4 juta meter kubik. Rawa yang berada di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat ini menjadi lokasi irigasi, budi daya ikan, hingga destinasi wisata.

Di Rowo Jombor pengunjung dapat memandang air waduk yang luas sambil menikmati wisata kuliner di atas warung apung yang berayun-ayun ketika dilewati orang. Menu yang ditawarkan ikan tawar goreng maupun bakar, dan seafood.

Ikan air tawar berupa lele, bawal, gurami, dan patin. Ikan bisa dibakar atau goreng yang dikombinasikan dengan sayur asam, sambal dan beragam lalapan. Tersedia menu-menu seafood seperti kepiting, cumi-cumi, udang, dan ikan tongkol. Selain itu, ada juga menu daging sapi, daging ayam, aneka mi, dan nasi goreng.

Dalam sejarahnya, sebelum menjadi waduk, tempat ini berupa pekarangan, sawah, serta permukiman warga yang berada di cekungan yang dikelilingi pegunungan. Lantaran lokasinya sangat rendah, air yang berada di kawasan itu tidak bisa terbuang baik saat musim hujan maupun kemarau.

Kelebihan air itu terus menggenangi tanah pekarangan, sawah, hingga permukiman warga. Kondisi ini membuat penghuni kampung harus dipindahkan.

Pada 1901, Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono (PB) X, bersama Pemerintah Belanda mendirikan pabrik gula di Manisharjo. Karena memerlukan air untuk lahan yang ditanami tebu, PB X bersama Pemerintah Belanda membangun saluran air dari Rowo Jombor. Pekerjaan dimulai pada 1917 dengan membuat terowongan menembus gunung dan membuat talang di atas Kali Dengkeng. Proses pembangunan rampung pada 1921.

Umbul Manten

Klaten memiliki banyak mata air atau dalam Bahasa Jawa disebut umbul. Di sini terdapat Umbul Penggok, Umbul Sigedang, Umbul Geneng, Umbul Brintik, Umbul Gendaren, Umbul Nilo dan masih banyak lagi.

Banyaknya umbul membuat Klaten sering dijuluki "kabupaten 1.000 umbul." Umbul Manten merupakan salah satu yang paling menarik. Umbul ini terlihat masih alami dengan beberapa pohon beringin besar, dengan batu alam yang ditata rapi di pinggirnya

Keberadaan beringin membuat pemandian ini cukup teduh. Daya tarik lainnya, mata air di Desa Wunut, Kecamatan Tulung itu, airnya jernih dan terus berganti. Suhu airnya yang sejuk dan tidak terlalu dalam membuatnya cukup aman bagi mereka yang tidak bisa berenang.

Umbul Manten dikaitkan dengan legenda hilangnya sepasang calon pengantin. Dikisahkan, sepasang calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahannya melanggar larangan.

Dalam tradisi masyarakat Jawa dulu, calon pengantin harus dipingit, atau tidak boleh keluar rumah sampai waktu yang ditentukan. Karena nekat melanggar larangan, keduanya mengalami celaka, hilang di Umbul Manten itu.

Wisata Umbul Manten dibuka pada pukul 07:00 hingga 17:00 WIB. Harga tiket masuk Umbul Manten sebesar 6.000 rupiah per orang.

Desa Wisata Keprabon

Setelah puas berwisata di Klaten saatnya mencari oleh-oleh kerajinan tangan. Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, saat ini menjadi desa kerajinan tangan yang unik, hasil karya masyarakat.

Kerajinan yang dijual di sini berupa kipas, dompet, tas, dan suvenir-suvenir lainnya. Dulunya masyarakat hanya membuat kipas tangan dengan rangka tanduk kerbau. Namun kini telah berkembang melahirkan bermacam kerajinan lainnya.

Hampir setiap rumah di Desa Keprabon memproduksi kerajinan-kerajian tersebut sekarang. Karena jumlah tanduk kerbau tidak sesuai dengan permintaan, beberapa bahan kerajinan khusunya kipas juga dibuat dari bahan bambu. Kerajinannya menarik karena menggunakan motif-motif batik.

hay/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.