Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kegigihan Wirausahawan "Escargot" Jepang Berhasil Capai Hal yang Mustahil

Foto : AFP/Philip FONG 

Budidaya Bekicot | Wirausahawan Toshihide Takase berdiri di laboratorium pembudidayaan bekicot di Kota Matsusaka, Prefektur Mie, Jepang, pada pertengahan Mei lalu. Takase membudidayakan bekicot setelah mengetahui bahwa upaya untuk mengembangbiakkan hewan moluska berlendir ini amat mustahil dilakukan di Prancis, negara utama yang mengkonsumsi escargot. 

A   A   A   Pengaturan Font

Setelah bertahun-tahun melakukan eksperimen, seorang wirausahawan asal Jepang berhasil membudidayakan bekicot yang jadi primadona kuliner di Prancis yaitu escargots de Bourgogne, dan keberhasilan ini dilirik oleh Prancis yang kini kesulitan dalam membudidayakan hewan moluska berlendir ini

Jauh dari lokasi bistro di Paris yang menyajikan daging bekicot Burgundy, seorang pria Jepang telah menemukan cara untuk membudidayakan spesies berlendir ini dan hal itu merupakan suatu prestasi yang telah lama luput dari perhatian orang Prancis.

Toshihide Takase, 76 tahun, mengatakan dirinya adalah "satu-satunya orang di dunia" yang membiakkan makanan lezat ini setelah empat dekade melakukan uji coba untuk menemukan cara yang tepat untuk budidaya tersebut.

Pihak Kedutaan Besar Prancis dan pebisnis kuliner juga percaya bahwa Takase, yang telah menginvestasikan sejumlah kecil uang dan belajar sendiri segala hal tentang makhluk itu, adalah sosok yang unik.

Diisi dengan mentega, bawang putih, dan peterseli lalu dipanggang, bekicot Burgundy atauescargots de Bourgogne, telah menjadi bagian dari cita rasa kemewahan masakan Prancis sejak abad ke-19. Namun bekicot ini terkenal sulit untuk dibudidayakan karena mereka tidak tahan terhadap kondisi yang padat dan tumbuh lambat, bahkan biasanya membutuhkan waktu dua atau tiga tahun untuk mencapai ukuran dewasa.

Moluska yang memiliki nama ilmiahHelix pomatiaini telah menjadi spesies yang dilindungi di Prancis sejak 1979 untuk menyelamatkannya dari kepunahan. Sebagian besar dari ribuan ton siput yang dikonsumsi di negara ini, setiap tahunnya diambil dari hutan di Eropa tengah dan timur. Hanya sekitar lima persennya saja yang dibudidayakan secara lokal di Prancis, namun sayangnya spesies ini berbeda yaituHelix aspersa, yang lebih mudah dibudidayakan dan tidak memiliki nama "Burgundy".
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top