
Kegagalan Antony di MU Buktikan Premier League Liga Tersulit di Dunia
Antony
Foto: istimewaMANCHESTER – Kegagalan Antony bersinar bersama Manchester United (MU) dinilai sebagai bukti bahwa Premier League merupakan liga terbaik dan tersulit di dunia untuk pemain asing beradaptasi. Setelah tampil impresif bersama Ajax Amsterdam di bawah asuhan Erik ten Hag, Antony didatangkan ke Old Trafford pada musim panas 2022 dengan mahar £86 juta. Namun, pemain asal Brasil itu justru kesulitan menyesuaikan diri dengan ritme sepak bola Inggris.
Dalam hampir 100 pertandingan untuk United, Antony hanya mencetak 12 gol dan lima assist, sebelum akhirnya dipinjamkan ke Real Betis oleh pelatih baru Ruben Amorim. Di La Liga, ia memulai dengan cukup baik, mencetak dua gol dan dua assist dalam empat pertandingan, meskipun mendapat kartu merah kontroversial di laga terakhirnya.
Mantan penyerang Liga Premier, Clinton Morrison, menilai kegagalan Antony adalah bukti kesulitan bermain di Inggris. Menurutnya, kepindahan Antony ke Real Betis yang lebih sukses menunjukkan perbedaan besar antara Liga Premier dan liga lainnya.
“Liga Premier adalah liga terbaik di dunia. Itu adalah liga yang paling sulit untuk beradaptasi,” ujar Morrison.
Morrison juga mengkritik kebijakan rekrutmen Manchester United dalam beberapa tahun terakhir. Ia berpendapat bahwa banyak pemain yang didatangkan tidak sesuai dengan kebutuhan tim, yang akhirnya membuat performa klub semakin menurun.
“Perekrutan harus lebih baik. Saya tidak tahu apa yang terjadi di dalam klub, tapi jelas rekrutan United masih jauh dari kata baik,” tambahnya.
Saat ini, Manchester United terpuruk di posisi ke-15 Liga Premier, dan Morrison yakin sebagian besar masalah tim berasal dari ketidakmampuan pemain beradaptasi dengan taktik Ruben Amorim. Ia menyebut sistem 3-4-3 yang diusung Amorim sulit diterapkan dengan skuad saat ini, terutama karena mereka tidak memiliki bek sayap dan gelandang tengah yang sesuai dengan skema tersebut.
“Butuh dua atau tiga jendela transfer bagi Amorim untuk mendapatkan pemain yang tepat. Mereka tidak memiliki bek sayap seperti di Sporting Lisbon, gelandang yang bisa menguasai lapangan, atau penyerang tengah seperti Viktor Gyokeres. Ada banyak kekurangan,” lanjut Morrison.
Kegagalan Antony di Inggris bukan hanya memperlihatkan sulitnya Liga Premier, tetapi juga menegaskan bahwa Manchester United perlu melakukan perombakan besar dalam rekrutmen pemain jika ingin kembali berjaya.
Redaktur: Sriyono
Penulis: Paundra Zakirulloh
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Harga BBM di SPBU Vivo Turun, Pertamina, BP dan Shell Stabil
- 2 Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri
- 3 RI Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Kolaborasi AZEC
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Pangkas Anggaran Jangan Rampas Hak Aktor Pendidikan
Berita Terkini
-
Pemkot Pariaman Wujudkan Kebersihan Objek Wisata melalui Gerakan Satu Jam Menyapu
-
BPOM Siapkan Laboratorium Keliling Cek Takjil Ramadhan di Batam
-
BKSDA Jambi Terlusuri Keberadaan Harimau di Gunung Raya Kerinci
-
DLH Rejang Lebong Optimalkan Ketersediaan Armada Pengangkut Sampah
-
Dinas Perhubungan Ponorogo Merazia Kendaraan Pengangkut Barang untuk Antisipasi ODOL