Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kebocoran Data "Facebook"

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Penggunaan data, terutama yang besar, untuk keperluan kampanye politik bukanlah barang baru. Namun kasus Cambridge Analytica ini membuka mata pembaca tentang tahap baru keterkaitan demokrasi elektoral, penggunaan teknologi informasi (TI), identitas, dan kepribadian manusia.

Demokrasi elektoral yang berwujud dalam pemilu adalah sebuah elemen utama liberal democratic peace yang disebarkan ke dunia setelah Perang Dunia II. Saat itu, negara-negara pemenang perang percaya bahwa sesama negara demokrasi tidak akan berperang atau setidaknya menahan diri untuk tidak saling berkonflik. Hal ini penting apabila dunia ingin terhindar dari perang besar berikutnya. Ide liberal democratic peace ini berwujud dalam pelaksanaan pemilu, jaminan terhadap kebebasan mengeluarkan pendapat, penghormatan terhadap hak asasi manusia, pengarusutamaan gender, dan pelaksanaan supremasi hukum.

Dalam praktiknya, pemilu menjadi indikator yang paling diutamakan dalam pelaksanaan liberal democratic peace, tanpa diikuti elemen lainnya. Padahal sifat kontestasi demokrasi tidak selamanya tepat diterapkan di semua negara. Beberapa ahli, seperti Jack Snyder dan Roland Paris memperingatkan destabilizing impact yang dapat ditimbulkan dari pelaksaan demokrasi elektoral di negara-negara yang memiliki keberagaman tinggi dalam ikatan suku, etnisitas atau agama.

Ikatan primordial seperti agama, etnis, dan suku sangat kuat serta mengikat. Umumnya diikuti dengan kepatuhan absolut terhadap pemimpin. Jenis ikatan seperti ini rentan mengalami konflik saat menjalani proses kompetisi secara fair. Kekhawatiran ini terbukti saat banyak terjadi konflik dengan kekerasan dalam pemilu terutama di negara-negara Afrika dan Asia. Kandidat yang kalah pada umumnya tidak mau menerima hasil dan mengerahkan pendukungnya protes yang tak jarang memakan korban jiwa.

Baca Juga :
Olahraga dan Politik

Belum Ada
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top