Kebijakan Tarif untuk Lindungi Pertanian Nasional Jadi Kunci Swasembada Pangan
Sektor Pertanian
Kenapa Singapura cuma 15 persen, supaya asing berinvestasi di sana. "Jadi, bagaimana kita bersaing dengan tetangga kita yang tarif pajaknya rendah dan tidak ada pajak siluman. Siapa yang mau datang kalau ICOR Indonesia tinggi. Belanja Obligasi Rekap BLBI sampai 800 triliun rupiah. Jangan pajak tinggi supaya investor datang. Ekonom sudah peringatkan, tapi tidak didengar. Mereka menyenangkan kroni, tapi mematikan bangsanya. Masa penghasilan dua juta sebulan dibilang kelas menengah, itu masuk kategori miskin. Presiden baru harus mengerti akar masalah ini," katanya.
Mematikan Bangsa
Lebih lanjut, Siprianus juga menyoroti kronisme dan oligarki yang matikan satu bangsa. Mereka sangat menentukan arah bangsa Indonesia dengan membuat industri mati, daya saing mati karena mereka pedagang dan broker, hanya bermodal dengkul. Tiongkok saja yang besar colaps karena kredit ke properti. Kredit yang begitu besar di Indonesia ke properti itu karena diarahkan penguasa. Karena spekulator properti itu kroninya.
Karena itu dikatakan bahwa oligarki dan kronisme mematikan satu bangsa. Sementara itu, Manajer Riset Seknas Fitra, Baidul Hadi, mengatakan kuatnya pengaruh oligarki di Indonesia telah menciptakan berbagai hambatan struktural bagi peningkatan daya saing industri dan sektor pertanian.
"Konsentrasi kekuasaan dan kekayaan pada elite yang sempit mengakibatkan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya, regulasi yang berpihak pada segelintir pelaku usaha besar, serta kurangnya dorongan untuk inovasi dan teknologi," tegas Badiul.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya