Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan APBN | Arsitektur APBN 2025 Merupakan APBN Transisi

Kebijakan Fiskal "Prudent" Redam Dampak Gejolak Global

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pengelolaan fiskal secara hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi global diharapkan dapat mendorong kepercayaan terhadap Indonesia.

JAKARTA - Kondisi perekonomian global diperkirakan masih menantang tahun depan seiring melambatnya pertumbuhan sejumlah kekuatan ekonomi dunia, faktor geopolitik, dan risiko perang dagang. Karena itu, dibutuhkan kebijakan fiskal yang dapat meredam risiko ketidakpastian tersebut terhadap perekonomian dalam negeri.

Chief Economist Bank Mandiri melihat kondisi perekonomian global memasuki siklus baru dari kebijakan moneter ketat menuju longgar. Indikasi tersebut terlihat dari keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi di kisaran 4,75-5,00 persen.

"Bahkan ada the Fed bakal memangkas lagi suku bunga acuan pada November dan Desember mendatang, dengan besaran masing-masing 25 bps," ujarnya dalam Media Gathering Kementerian Keuangan di Serang, Banten, Rabu (25/9) malam.

Pelambatan ekonomi AS dan Tiongkok dapat berdampak terhadap kondisi perekonomian global. Pelambatan keduanya dikhawatirkan dapat menggerus permintaan ekspor dan mendorong penurunan harga komoditas, terutama batu bara.

"Saya sudah melihat sejak lima tahun lalu kalau ekonomi Tiongkok bakalan tumbuh 4-5 persen. Ini bukan hal baru," ujar Andry.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top