Keberhasilan RI sebagai Produsen Minyak Nabati Bawa Dinamika Baru
Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih selaku Ketua Dewan Pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dalam Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit Edisi-4 di Jakarta, Senin (14/8).
Foto: Istimewa.JAKARTA-Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih menjelaskan Indonesia menjadi produsen minyak nabati dunia, keberhasilan ini membawa dinamika baru bagi minyak nabati. Persaingan bergeser dari price competition kepada non price competition karena produsen minyak nabati non sawit tidak bisa bersaing.
"Isu yang digunakan adalah isu sustainability baik sosial, ekonomi, dan lingkungan. Padahal, industri perkebunan kita berkomitmen terhadap sustainability," ucap Bungaran selaku Ketua Dewan Pembina Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dalam Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit Edisi-4 di Jakarta, Senin (14/8). Kegiatan ini digelar oleh PASPI berama Majalah Sawit Indonesia.
Bungaran tegaskan semua pihak terkait harus berjuang mendorong keberlanjutan sektor perkebunan karena mempertaruhkan masa depan 2,5 juta rumah tangga petani komoditas perkebunan tersebut dan 17 juta tenaga kerja. Ia pun mendorong agar dari hulu ke hilir harus mengedepankan prinsip keberlanjutan.
Eddy Abdurrachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mengapresiasi buku yang telah disusun oleh PASPI ini telah menjadi senjata utama kita dalam menangkal serangan-serangan tersebut.
Dalam beberapa kali kesempatan Pemerintah RI membawa persoalan perdagangan komoditas itu di luar negeri seperti WTO (organisasi perdagangan dunia)
"Dan bukan kebetulan juga saat ini komoditas perkebunan kita sedang menghadapi tantangan besar dari diberlakukannya regulasi baru di Uni Eropa yang lebih dikenal dengan EUDR, dimana pada dasarnya Uni Eropa mewajibkan komoditas yang masuk ke wilayah mereka merupakan produk bebas deforestasi," ujar Eddy.
Selain, Bungaran, Eddy dalam acara itu juga hadir Direktur Eksekutif PASPI, Tungkot Sipayung, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhanas Reni Mayerni beserta ratusan stakeholder lainnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, mengajak semua stakeholders sektor perkebunan Indonesia untuk melakukan kegiatan bersama dalam rangka rangka mencintai komoditas perkebunan yang diproduksi di RI.
- Baca Juga: Penyaluran SPHP 2024 Jangkau 366 Pasar dan 272 RitelĀ
- Baca Juga: Berpotensi Melemah Lanjutan (14/1)
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD