Kebakaran di Gunung Lawu Mereda, Water Bombing Dihentikan
Pemadaman kebakaran dengan menggunakan metode water bombing di wilayah Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (9/10/2023).
Foto: ANTARA/Aris WasitaMAGETAN - Satgas Bersama Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Gunung Lawu Lintas Provinsi menghentikan pemadaman kebakaran melalui jalur udara atau water bombing seiring meredanya kebakaran di kawasan itu.
"Karhutla Gunung Lawu yang terjadi sejak akhir September lalu kini telah mereda, baik dari sisi Kabupaten Ngawi, Magetan, maupun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Karena itu per hari Jumat (13/12) aktivitas penanganan melalui water bombing dihentikan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) Gatot Soebroto dalam keterangannya yang diterima di Magetan, Sabtu (14/10).
Menurut dia, penghentian water bombing yang telah berlangsung selama 11 hari tersebut berdasarkan hasil keputusan rakor dan evaluasi yang dilakukan satgas bersama di Posko Penanganan Karhutla Kabupaten Karanganyar.
"Setelah mendapat laporan perkembangan kondisi karhutla di masing-masing daerah dan masukan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan Tim BNPB, maka kita putuskan, aktivitas water bombing untuk penanggulangan karhutla Gunung Lawu ditutup," katanya.
Ia berterima kasih kepada BNPB yang merespons cepat kebutuhan water bombing dengan mengirimkan helikopter tipe PK-DBM, sehingga penanganan lewat jalur udara bisa terlaksana dengan cepat.
Kegiatan water bombing yang berlangsung di tiga daerah telah terlaksana sebanyak 215 kali selama 11 hari dengan menggunakan 215.000 liter air.
Sementara total area terdampak karhutla di Gunung Lawu hingga Jumat (13/10) mencapai 2.185 hektare, meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.300 hektare, Kabupaten Magetan 700 hektare, dan Kabupaten Karanganyar seluas 185 hektare.
"Namun untuk aktivitas pemadaman lewat jalur darat akan tetap kami lanjutkan, dengan fokus kegiatan pencarian dan pembasahan bara api yang berpotensi menyala kembali," kataGatot.
Selain itu tim jalur darat juga akan melakukan pembersihan sisa kayu atau material yang terbakar dan melakukan reboisasi, guna mengantisipasi banjir bandang saat musim hujan.
"Terkait penutupan jalur pendakian, kami masih akan melihat perkembangan di masing-masing daerah, hingga kondisi dirasa benar-benar aman," katanya.
Rakor yang dipimpin Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto tersebut diikuti Staf Kedeputian Penanganan Darurat BNPB Prastato Hendarsanto, Perwakilan BPBD Jawa Tengah, Forkopimda Kabupaten Karanganyar, dan Kalaksa BPBD Ngawi Prila Yuda Putra, Kalaksa BPBD Magetan Ari Budi Santosa, dan Kalaksa BPBD Karanganyar Yuli Patmi Handayani.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 3 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 4 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik
Berita Terkini
- Kemensos Akan Perkuat Program Pemberdayaan Sosial Lewat Peningkatan Usaha
- Ketua Bawaslu Minta Sentra Gakkumdu Dirumuskan Lagi, Ini Alasannya
- Presiden Prabowo Ajak Masyarakat Jadikan Semangat Natal Wujudkan Indonesia yang Damai, Rukun, dan Sejahtera
- Harus Realistis, Tunda Tarif PPN 12%
- 19 Ribu Warga Padati Monas saat Libur Natal