Keanekaragaman Pangan Harus Dicapai Beberapa Waktu ke Depan
PRODUKSI PADI DIPERKIRAKAN MENURUN I Pekerja menjemur gabah kering di Bojongkerta, Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (11/3). Badan Pusat Statistik menyatakan potensi produksi padi pada empat bulan pertama di tahun 2024 akan menyentuh 18,59 juta ton gabah kering giling (GKG) atau turun 17,54 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 22,55 juta ton GKG karena fenomena El Nino yang mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah produksi padi.
Menjadikan impor sebagai opsi untuk pemenuhan kebutuhan pangan, katanya, lebih banyak sisi negatifnya. Upaya itu tidak hanya berdampak buruk bagi produsen pangan, namun juga masyarakat umum karena mereka akan kekurangan pasokan beras di pasar, akibat petani enggan menanam. Dampaknya harga beras mahal karena ketersediaannya terbatas.
"Impor hanya akan memperlemah devisa negara dan menjadikan kita sangat bergantung pada negara luar sehingga gampang dikendalikan pihak lain," kata Aditya.
Fokus Utama
Sebelumnya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, dalam keterangan di Jakarta mengatakan sektor pertanian beras harus menjadi fokus utama dalam memenuhi kebutuhan pangan di wilayah.
Pernyataan itu mengacu pada keberhasilan Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melakukan panen raya sekitar 560 ribu ton gabah kering dari luasan lahan mencapai 48.791 hektare.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya