Kasad: TNI AD Akan Perbarui Doktrin Perang untuk Sesuaikan Kemajuan Zaman
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak
Foto: ANTARA/Walda MarisonJAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan pihaknya akan memperbaharui doktrin perang TNI AD agar tetap relevan dengan kemajuan zaman dan sistem pertahanan modern.
Hal tersebut sesuai dengan perintah Panglima TNI dalam rapat pimpinan TNI yang digelar beberapa waktu lalu.
“Doktrin itu memang harus update. Jadi kita akan kerjakan terus dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan, dengan kemampuan kita pengadaannya, khusus di Angkatan Darat,” kata Maruli usai menjalani rapat pimpinan (rapim) TNI di Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Maruli mengatakan pembaharuan doktrin itu dapat dilakukan dengan beragam cara, salah satunya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista).
Oleh karena itu, Maruli memastikan TNI AD akan mendapatkan alutsista yang lebih canggih untuk menunjang tugas infanteri di lapangan. Namun demikian, Maruli tidak menjelaskan alutsista canggih apa yang akan dihadirkan dalam waktu dekat.
Tidak hanya dari segi alutsista, kata dia, pembaharuan doktrin juga bisa dilakukan dengan mengubahnya dari sistem pendidikan internal dan latihan tempur TNI AD.
“Kami sudah menyampaikan kepada yang mengurus tentang doktrin dan latihan, supaya mengulas kembali mulai dari sekolah-sekolah, bahkan dari calon tamtama (catam), calon bintara (caba), calon perwira (capa), Akademi Militer, Selapa, Seskoad, semua kita akan ulas. Kita akan diskusikan mana yang bisa lebih baik,” kata Maruli.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto usai rapat pimpinan di Mabes TNI Cilangkap pada Jumat (31/1) mengatakan TNI perlu mengubah doktrin perang karena dinilai sudah terlalu kuno.
Hal tersebut harus dilakukan agar taktik peperangan dan seluruh perangkat sumber daya manusia (SDM) serta teknologi yang dimiliki TNI dapat mengikuti perkembangan zaman.
“Misalnya, kalau dulu kan perang itu masih tradisional, sekarang kan menggunakan drone (pesawat nirawak) yang kami Kamikaze pakai AI, membunuh orang itu tinggal pakai saja drone untuk mengejar seseorang,” ujar Panglima.
Dia mengayakan doktrin perang lebih modern itu akan diterapkan di matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) dengan cara meningkatkan teknologi alat utama sistem senjata.
Selain itu, Agus mengatakan reformasi doktrin juga dilakukan dengan cara merekrut masyarakat sipil yang ahli di bidang siber untuk masuk dalam satuan siber TNI. Dengan doktrin perang yang lebih maju itu, Agus yakin pertahanan TNI akan semakin kuat dalam mengantisipasi ancaman serangan yang lebih modern.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 3 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Meksiko, Kanada, dan Tiongkok Siapkan Tindakan Balasan ke AS