Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kapal Penjelajah Samudera

Karavel, Kapal Andalan Portugis dan Spanyol untuk Jelajahi Dunia

Foto : Wikimedia Commons
A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu kelemahan karavel yang juga dibuat di galangan kapal di koloni Portugis seperti Goa di India ini adalah tidak dapat mengangkut muatan sebanyak jenis kapal lain. Kapasitas yang terbatas ini merupakan kerugian yang serius ketika, misalnya, Portugis memperoleh akses ke perdagangan rempah-rempah di Asia dan ingin mengangkut kargo berharga ke Eropa melalui jalur laut.

Untuk jalur perdagangan ini, kapal karakkah (carrack) yang jauh lebih besar digunakan. Berat kapal ini bisa mencapai 2.000 ton. Kapal pelintas samudra bertiang tiga atau empat, dikembangkan pada abad ke-14 dan ke-15 di Eropa. Kerakah pertama kali digunakan untuk keperluan pelayaran niaga bangsa Eropa dari Laut Tengah ke Laut Baltik.

Untuk mengatasi kerugian dari ruang kargo yang terbatas, desain karavel diubah menjadi bundar atau dinamakan redonda caravela. Jenis ini lebih besar dan lebih lebar dari biasa dan beratnya bisa mencapai 300 ton. Jenis bundar biasanya memiliki tiang-tiang persegi untuk kecepatan yang lebih tinggi dan cucur dengan layar sprit.

Varian ketiga adalah karavel bertiang empat yang dirancang untuk digunakan sebagai kapal perang. Biasanya, tiga tiang membawa layar lateen dan satu tiang persegi. Dalam banyak hal, kapan jenis ini merupakan cikal bakal kapal perang galleon di abad ke-16.

Memang, perkembangan kelas karavel yang lebih besar juga merupakan tanggapan atas meningkatnya jumlah serangan Belanda terhadap kapal-kapal Portugis sejak abad ke-16. Kapal yang lebih besar bisa membawa lebih banyak meriam. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top