Kapal Penjaga Pantai Tiongkok Dekati Perairan Vietnam
Kapal Penjaga Pantai -Â Foto dokumentasi memperlihatkan sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok berlayar dekat kapal penjaga pantai Vietnam di perairan LTS dekat teritori Vietnam pada 14 Mei 2014 lalu. Sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok kembali terlihat berada di wilayah perairan Vietnam pada awal pekan ini.
Foto: VoA/ReutersWASHINGTON DC - Kurang dari sepekan setelah Tiongkok mengirim kapal survei ke perairan Vietnam, sistem pelacakan kapal menunjukkan bahwa kapal penjaga pantai Tiongkok (CCG) kembali muncul di perairan Vanguard Bank, wilayah Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan antara Vietnam dan Tiongkok.
"Kapal penjaga pantai itu berada dalam jarak 30 mil laut dari anjungan minyak Vietnam, dan kemunculannya yang tiba-tiba diperkirakan terkait dengan rencana eksplorasi minyak Vietnam di kawasan tersebut," demikian dilaporkan Radio Free Asia pada Selasa (7/7).
Kehadiran kapal bernomor lambung 5402 itu berisiko memicu konflik yang telah berlangsung berkepanjangan di LTS dalam paro kedua tahun lalu, antara kedua negara itu.
Kapal tersebut diketahui meninggalkan Pelabuhan Sanya yang terletak di Provinsi Hainan, Tiongkok, pada 1 Juli. Kapal sempat singgah di Subi Reef, salah satu pulau buatan terbesar Tiongkok di Kepulauan Spratly, pada 2 Juli. Kapal kemudian berlayar ke utara perairan Vanguard Bank, dalam jarak 200 mil laut dari pantai Vietnam, pada 4 Juli.
Saat ini kapal CCG itu sedang berpatroli tepat di Vanguard Bank, sebuah fitur yang sepenuhnya berada di bawah permukaan air laut.
Pengamat politik senior untuk RAND Corporation di AS sekaligus pakar di Marine Corps University, Andrew Scobell mengatakan perkembangan tersebut merupakan kelanjutan kampanye jangka panjang Tiongkok untuk menekan negara lain yang terlibat sengketa di LTS, agar terhindar dari risiko konflik yang lebih luas.
"Banyak kapal penjaga pantai Tiongkok yang jauh lebih besar daripada sebagian besar kapal milik Angkatan Laut negara-negara Asia Tenggara. Mereka sangat mengintimidasi, mengusir perahu nelayan, dan bertindak seperti kapal Angkatan Laut," kata Scobell dalam sebuah wawancara. "Ini semua tentang perspektif Tiongkok, mempromosikan kepentingan mereka di LTS, memperkuat klaim mereka, menggunakan semua instrumen kekuatan nasional, dan pada saat yang sama menghindari eskalasi," imbuh dia.
Tantang Hanoi
Perairan Vanguard Bank yang disengketakan antara Vietnam dan Tiongkok, terletak di lepas pantai selatan Vietnam. Pada Juli 2019, sekelompok kapan CCG mengawal sebuah kapal survei Tiongkok yang beroperasi di perairan Vietnam, di sekitar fitur yang terendam itu. Operasi itu memicu protes Vietnam dan ketegangan diplomatik selama berbulan-bulan.
Sebelum penempatan kapal CCG 5402 di Vanguard Bank, Tiongkok mengirim kapal survei, Hai Yang Di Zhi 4, ke zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam pada 30 Juni, sekitar 165 mil laut timur laut di dari kapal Tiongkok saat ini. Operasi itu memicu tanggapan dari kapal Angkatan Laut AS, USS Gabrielle Giffords, dan kapal penjaga pantai Vietnam.
Pada 1 Juli, Angkatan Laut AS merilis foto kedua kapal perang mereka yang tampak berlayar di dekat kapal Hai Yang Di Zhi 4. Kehadiran AS dan Vietnam diperkirakan membuat gentar Tiongkok untuk mengirim kapal survei lagi di perairan Vietnam, pasca Hai Yang Di Zhi 4 kembali ke pangkalannya Provinsi Guangdong pada 4 Juli.
Namun dengan mengirimkan kapal CCG ke Vanguard Bank, Tiongkok seperti mengisyaratkan niat untuk terus menantang kendali Hanoi atas wilayah tersebut. Meskipun benar-benar di bawah air, Vietnam telah mendirikan beberapa pos terdepan di atas Vanguard Bank, yang terletak di dalam landas kontinen dan ZEE negara itu.
Perangkat lunak pelacakan kapal menunjukkan, pada Senin (6/7) bahwa kapal 5402 berada kurang dari 30 mil laut dari anjungan minyak Vietnam. Kapal itu berpatroli di dekat blok 06.01, sebuah blok eksplorasi minyak Vietnam yang dilisensikan ke perusahaan minyak Russia Rosneft. Eksplorasi yang direncanakan Vietnam di blok itu pada tahun lalu telah memicu kebuntuan hubungan kedua negara.
Tiongkok selalu menyatakan bahwa setiap eksplorasi energi di LTS harus dilakukan dengan mitra dari negara mereka, dan bukan perusahaan internasional lain. Tiongkok telah mengajukan hal ini dalam negosiasi code of conduct (CoC) dengan Asean yang saat ini diketuai Vietnam. SB/RFA/BenarNews/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Buruan, Wajib Pajak Mulai Bisa Login ke Coretax DJP
- 3 Arsenal Berambisi Lanjutkan Tren Kemenangan di Boxing Day
- 4 Gerak Cepat, Pemkot Surabaya Gunakan Truk Tangki Sedot Banjir
- 5 Tanda-tanda Alam Apa Sampai Harimau Sumatera Muncul di Pasaman dengan Perilaku Unik
Berita Terkini
- Tiongkok Luncurkan Kapal Serbu Amfibi Generasi Terbaru
- Tradisi Ramah Lingkungan untuk Ciptakan Celana Jins Berkelanjutan di Jepang
- Penyidik KPK Panggil Dua Anggota DPR RI terkait Penyidikan Kasus CSR BI
- Densus Tangkap Seorang Terduga Teroris di Tasikmalaya
- Ayo Bantu Jaga Kebersihan, Jakbar Terjunkan 300 Personel untuk Bersihkan Sampah Malam Tahun Baru