Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencemaran Lingkungan

Kapal Milik Emiten SOCI Terancam Berhenti Beroperasi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menegaskan kapal tanker milik PT Soechi Lines Tbk (SOCI), yakni MT Golden Pearl XIV terancam dikenakan sanksi berupa penghentian beroperasi selama satu tahun. Hal itu disebabkan oleh tumpahnya minyak di perairan Parepare, Sulawesi Selatan. Sebagaimana diketahui, MT Golden Pearl XIV disewa oleh Pertamina untuk mendistribusikan solar. Kapal tanker single hull berukuran 6.715 DWT itu dibuat pada 1995.

Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo, mengatakan pemberian sanksi berdasarkan pada hasil investigasi yang telah dilakukan oleh tim. "Apabila ada unsur kesengajaan dan ada masalah di kapal tersebut, bisa diberikan sanksi selama satu tahun pada kapal tersebut. Jadi sanksinya kapal itu tidak boleh beroperasi di lokasi Pertamina di seluruh Indonesia," ungkapnya di Jakarta, Senin (4/3).

Dia menegaskan, Pertamina tidak mungkin mengoperasikan kapal-kapal yang tidak perform untuk terminal-terminal bahan bakar Pertamina. "Jadi satu tahun saja sudah berat bagi mereka. Karena itu harus profesional dan tata operasional kapal harus bagus," ujar dia.

Gandhi mengungkapkan, sejauh ini SOCI sudah membantu untuk mengatasi masalah ini di lapangan. "Pada saat investigasi bertemu dengan petugas kapal mereka juga. Tim investigasi kami juga ke lapangan seperti ke Parepare, lalu naik ke atas kapal di Baobao," imbuh dia.

Hingga saat ini tumpahan minyak tersebut terbilang masih pada ambang batas. Pihaknya maupun SOCI sudah melakukan pemblokiran terhadap potensi perluasan pencemaran. Bahkan, Pertamina melakukan investigasi dan hasil pemeriksaan kadar minyak di laut sudah di bawah baku mutu lingkungan sesuai Peraturan Gubernur Sulawesi. "Begitu ada ceceran minyak langsung kita atasi. Pada waktu mulai tumpah (10 Januari 2019), kami sudah memakai oil boom dan sudah kami beri dispersant dan cek laboratorium," terang Gandhi.

Hasil investigasi diharapkan bisa segera keluar dalam waktu dekat. Apalagi tim investigasi sudah turun ke lapangan, kemudian mengecek ke kapal juga. Dari terminal bahan bakar minyak Pertamina tidak ada kebocoran, sehingga mengarah pada ceceran minyak yang disebabkan oleh kapal.

"Kita masih menunggu hasil lab satu lagi. Kita pakai lab independen tapi kita kroscek lagi dengan lab yang lain supaya hasilnya lebih pasti," imbuhnya.

Ditambahkannya, sejak peristiwa tumpahnya minyak tersebut, MT Golden Pearl XIV sudah tidak beroperasi untuk mendistribusikan solar milik Pertamina. "Sekarang kapalnya masih off fire. Masih tidak dioperasikan," tukas dia.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top