Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kampung Toleransi untuk Pererat Kerukunan

Foto : Koran Jakarta / Teguh Raharjo

Jaga Sikap Rukun - Warga melintas di Kampung Toleranasi di RTRT 02/RW 02 Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat, baru-baru ini. Kampung ini menjadi representasi dari sikap rukun dan guyub yang selama ini terjaga di Kota Bandung.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah kampung di Kota Bandung tampak cerah dengan gambar grafiti di dinding tembok rumah dan pembatas kampung. Sementara jalan kampung juga tidak hanya dibeton, tetapi dicat kotak warna putih hitam, mirip papan catur. Kampung ini menjadi yang kedua dikukuhkan sebagai kampung toleransi di Kota Bandung.

Kampung ini berlokasi di RT02/RW 02 Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Kampung Toleransi Paledang merupakan kampung toleransi kedua telah diresmikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Sebelumnya, Pemkot Bandung juga telah meresmikan Kampung Toleransi Cibadak.

Kampung ini menjadi representasi dari sikap rukun dan guyub yang selama ini terjaga di Kota Bandung. Warga yang berasal dari berbagai ras, suku, dan agama bisa hidup berdampingan dengan harmonis. KH Wahyul Afif Al -Ghafiqi dari Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung, menyatakan kampung toleransi adalah sebuah program yang sangat penting dan cerdas untuk dikembangkan mengingat Kota Bandung masyarakatnya sangat heterogen.

Adir, warga kampung setempat mengaku selama ini tidak ada masalah gesekan antarumat beragama di kampungnya. Pengukuhan ini menjadi bentuk pengakuan jika kampungya memang aman dan patut menjadi contoh. Hidup berdampingan dan mengesampingkan perbedaaan. Itu sangat baik.

Ia yang juga pengurus organisasi Karang Taruna mengajak seluruh warga, khususnya pemuda menjaga nilai-nilai toleransi. "Sebagai pemuda mari kita jaga toleransi atas perbedaan. Semoga perbedaan menjadi rahmat bagi kita," ujar Adir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top