Jumat, 14 Mar 2025, 21:35 WIB

Kadin Indonesia Gercep, 100 Dapur SPPG Siap Dukung Percepatan Gizi MBG

Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Cipulir 01 Pagi, Jakarta, Jumat (7/3/2025).

Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri

JAKARTA - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi adalah program atau fasilitas yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi kelompok masyarakat tertentu, seperti balita, ibu hamil, lansia, atau kelompok rentan lainnya. Program ini biasanya dijalankan oleh pemerintah daerah, dinas kesehatan, atau organisasi sosial guna mengatasi masalah gizi buruk dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Konsepnya mirip dengan dapur umum, tetapi lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi dengan menu seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan penerima manfaat. Dapur ini bisa beroperasi secara tetap di suatu lokasi atau dalam bentuk mobile untuk menjangkau lebih banyak orang.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan pihaknya siap mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan membangun 100 dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).

Anindya, di sela "Pengukuhan Pengurus Kadin Indonesia Masa Bakti 2024-2029" di Jakarta, Jumat (14/3), mengatakan sebanyak 100 unit SPPG ini akan dibangun sebelum 17 Agustus 2025, selaras dengan empat inisiatif utama Kadin Indonesia bertajuk "Quick Win".

"Di sini, kita membuat tugas-tugas yang fokus untuk membuat sampai dengan 100 SPPG sebelum 17 Agustus. Kita lihat apa kendalanya, lalu kita komunikasikan. Dari Kepala Badan Gizi Nasional sendiri sangat terbuka (dengan inisiatif ini)," kata Anindya.

"Kita kemarin berdiskusi dengan Kepala Badan Gizi Nasional (Dadan Hindayana) dan beliau sudah membuka lebar (peluang kolaborasi). Nah, teman-teman di sini silakan (bergabung). Titipan saya, administrasinya harus rapi karena ini memakai APBN," ujar dia menambahkan.

Ia melanjutkan pemerintah telah menaikkan jumlah SPPG yang semula 11 ribu menjadi 30 ribu.

Maka dari itu, Anindya berharap para pengusaha juga dapat terlibat untuk memasok bahan baku yang dibutuhkan untuk menu MBG melalui komoditas pangan seperti cabai hingga sektor ternak.

"Yang menarik dari MBG ini, bukan saja dapurnya atau SPPG, tapi hilirisasinya. Nah, teman-teman di sini bisa berpartisipasi. Kami bertemu dengan Menteri Pertanian, kita terbuka lebar untuk berpartisipasi di delapan komoditas yang dibutuhkan, di luar jagung dan padi," kata Anindya.

"Jadi, mengapa kita fokus di MBG? Bukan serta merta hanya dapurnya, tapi turunan yang diciptakan," imbuhnya.

Sementara itu, Kadin Indonesia melalui "Quick Win" juga akan fokus pada tiga program prioritas pemerintah lainnya seperti Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), pembangunan rumah yang layak dan terjangkau, serta program yang terkait dengan pekerja migran guna memenuhi permintaan tenaga kerja yang terampil.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: