Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar I Guterres Ungkap Keprihatinan atas Meluasnya konflik di Myanmar

Junta Serang Kota di Rakhine

Foto : AFP/Mai Nyi

Serangan Junta I Seorang anggota kelompok etnis bersenjata Ta’ang National Liberation Army (TNLA) berjaga di satu sudut Kota Namhkam di Negara Bagian Shan utara pekan lalu. Pada Kamis (16/11), tentara junta dilaporkan telah melakukan serangan ke sebuah kota di Negara Bagian Rakhine barat yang dikuasai pejuang dari etnis minoritas lokal.

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu pada Rabu (15/11), Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa ia sangat prihatin atas meluasnya konflik di Myanmar, yang dipicu oleh serangan yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata etnis minoritas bulan lalu.

"Sekjen Guterres sangat prihatin dengan meluasnya konflik di sebagian besar negara yang menurut PBB telah menyebabkan lebih dari 200.000 orang mengungsi," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

Pertempuran telah berkecamuk sejak 27 Oktober setelah Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA) dan Tentara Arakan (AA) melancarkan serangan terhadap militer di dekat perbatasan utara dengan Tiongkok.

Selain serangan baru terhadap militer di Negara Bagian Rakhine barat oleh AA, pekan ini pun pejuang antijunta di Negara Bagian Kayah di perbatasan Thailand telah melakukan penyerangan terhadap pasukan junta militer di dekat ibu kota negara bagian, Loikaw.

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB yang mengutip laporan awal dari lapangan, setidaknya sudah 75 warga sipil termasuk anak-anak tewas dan 94 orang terluka dalam pertempuran itu. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top