Thailand Dorong Asean Berperan Lebih Aktif
Jubir Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura
BANGKOK - Thailand pada Jumat (26/4) mendesak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Asean untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam menyelesaikan krisis di Myanmar yang berada di bawah pemerintahan militer.
Desakan itu dilontarkan setelah krisis tersebut menyebabkan pertempuran berlarut-larut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, mengganggu perdagangan dan menyebabkan masuknya sejumlah pengungsi dalam waktu singkat.
Myanmar terjerat konflik internal antara militer di satu sisi dan di sisi lain, aliansi tentara etnis minoritas dan gerakan perlawanan yang muncul sebagai respons terhadap tindakan keras junta terhadap perbedaan pendapat setelah kudeta 2021.
Pada 2021, Asean menyusun rencana perdamaian yang disetujui oleh para jenderal Myanmar. Namun, hanya sebagian kecil dari rencana itu yang terlaksana, sehingga menimbulkan keretakan di dalam blok tersebut dan memicu kekecewaan di kalangan anggota yang paling berpengaruh.
"Kami ingin melihat Asean yang lebih proaktif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura. "Kami telah berdiskusi dengan Laos, sebagai ketua Asean dan Myanmar mengenai situasi ini," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya