Junta Akui Kehilangan Kendali atas Kota Perbatasan Strategis
Dikuasai Tentara Etnis l Anggota dari Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar berpatroli di kota perbatasan pusat perdagangan Chinshwehaw di Negara Bagian Shan utara pada Minggu (29/10) lalu. Pada Rabu (1/11) malam, junta mengakui bahwa mereka telah kehilangan kendali atas kota perbatasan strategis itu.
Komentar Analis
Sementara itu seorang analis independen menyatakan bahwa junta militer belum pernah menghadapi serangan secepat ini sejak kudeta. "Ini adalah kegagalan militer dan intelijen yang menakjubkan yang menggambarkan betapa kuatnya kekuatan tentara Myanmar," tutur David Mathieson kepadaAFP.
Daerah perbatasan Myanmar adalah wilayah bagi lebih dari selusin kelompok etnis bersenjata, beberapa di antaranya telah berperang melawan militer selama beberapa dekade demi otonomi dan kendali atas sumber daya yang menguntungkan.
Ketiga kelompok bersenjata tersebut mengatakan pihak militer telah menderita puluhan orang tewas, terluka dan ditangkap sejak Jumat pekan lalu.
Para analis mengatakan kedua belah pihak kemungkinan akan menaikkan atau menurunkan angka korban jiwa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya