Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penerimaan Siswa Baru - Pelaku Kecurangan Bakal Diberi Sanksi

Jual Beli Kursi Kena Sanksi Beratkoran

Foto : KORAN JAKARTA/Muhaimin A Untung

HARI PERTAMA SEKOLAH - Orang tua siswa mengintip kegiatan belajar di dalam kelas pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2017/2018, di Sekolah Dasar Negeri Kelapa Dua Wetan 03 dan 06, di Jakarta, Senin (10/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Selain pihak sekolah, pemerintah juga akan mem-berikan sanksi bagi para pelaku kecurangan yang dilakukan oleh oknum orang tua siswa.

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud) akan memberikan sanksi berat kepada pelaku kecurangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD, SMP, SMA Tahun Ajaran 2017/2018, baik dari pihak sekolah maupun orang tua siswa. "Jual beli kursi sanksi paling berat. Jika yang terlibat oknum PNS atau pejabat struktural, akan dipecat atau dinonaktifkan.

Tapi, kalau oknum di luar struktural, orang luar, aparat penegak hukum yang bertindak dan bisa pidana," kata Inspektur Jenderal Kemdikbud, Daryanto, di Jakarta, Selasa (11/7). Selain pihak sekolah, kata Daryanto, pemerintah juga akan memberikan sanksi berat bagi para pelaku kecurangan yang dilakukan oleh oknum orang tua siswa.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2017 tentang PPDB menyebutkan bahwa 20 persen kuota penerimaan siswa di suatu sekolah harus dialokasikan bagi anak tidak mampu. Namun dalam praktiknya di masyarakat, ditemui ada orang tua siswa yang tergolong ekonomi mampu membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) di kelurahan setempat sebagai syarat untuk mendapatkan kuota 20 persen anak tidak mampu pada suatu sekolah.

Daryanto menegaskan sanksi bagi oknum yang melakukan kecurangan seperti itu ialah peserta didik dibatalkan penerimaannya. "Waktu itu ketemu orang tuanya mampu,rahardjotapi punya SKTM, di Depok. Ini harus dibatalkan," kisah Daryanto. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, tidak menampik adanya oknum orang tua yang membuat SKTM palsu agar anaknya bisa masuk sekolah favorit melalui jalur tidak mampu.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top