
Jokowi: Rakyat Pasti Rusuh Kalau Dulu Indonesia Tetapkan Lockdown

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin bahwa Indonesia dilanda kerusuhan jika pemerintah menetapkan kebijakan lockdown pada masa awal pandemi Covid-19. Sebab, keputusan lockdown bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Jokowi menjelaskan bahwa dirinya memperhitungkan dengan sangat matang untuk tidak melakukan lockdown saat itu. Sebab, jika lockdown dilakukan dalam jangka waktu 2-3 pekan masyarakat tidak memiliki peluang untuk mencari nafkah dan negara tak bisa memberikan bantuan.
"Coba saat itu misalnya kita putuskan lockdown. Hitungan saya dalam dua atau tiga minggu, rakyat sudah enggak bisa, enggak memiliki peluang yang kecil untuk mencari nafkah. Semuanya ditutup, negara tidak bisa memberikan bantuan kepada rakyat, apa yang terjadi? Rakyat pasti rusuh," kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (26/1).
Jokowi mengaku bahwa potensi kerusuhan akibat tekanan keadaan tersebut menjadi salah satu pertimbangan bagi dirinya dan jajaran pemerintah apakah akan menerapkan lockdown untuk pola penanganan pandemi Covid-19.
"Saya semedi tiga hari untuk memutuskan apa ini, apakah kita harus lockdown atau tidak," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan dirinya mendapatkan banyak sekali tekanan pada saat awal pandemi Covid-19. Sebab, 80 persen anggota menteri Kabinet Indonesia Maju menyarankan agar Indonesia dilockdown.
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya