Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Apresiasi Kebangsaan | Perbedaan Pilihan Politik Hal yang Biasa dalam Demokrasi

Jokowi: Jangan Mau Diadu Domba

Foto : SETKAB

INGATKAN PARA SISWA | Presiden Jokowi menyalami para pelajar yang menghadiri Apresiasi Kebangsaan Siswa Indonesia, di Bogor, Jabar, Rabu (10/10) pagi. Dalam kesempatan itu Kepala Negara mengingatkan para Ketua Osis SMA/SMK serta para guru yang hadir untuk menghindari fitnah dan menyebar berita bohong melalui media sosial.

A   A   A   Pengaturan Font

Seluruh elemen masyarakat diminta untuk menghindari penyebaran berbagai informasi bohong di tengah situasi panas menjelang Pemilu 2019.

BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh siswa-siswi serta para guru agar tetap menjaga persatuan dan persaudaraan, meski berbeda dalam pilihan politik.

Hal itu penting dilakukan karena Indonesia merupakan negara besar yang memiliki keanekaragaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Silahturahmi Presiden dengan peserta Apresiasi Kebangsaan Siswa Indonesia (Aksi) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/10). "Saya sangat menghargai acara seperti ini supaya anakanak sadar karena Indonesia adalah milik anakku semuanya.

Saya ingatkan ada yang dari Papua, Batak, Minahasa, Bugis, Sunda, Jawa sekitar 714 suku. Inilah negara kita Indonesia. Kita harus sadar betul jangan sampai kita diadu karena kepentingan luar bisa kepentingan politik di dalam. Berbahaya sekali," kata Presiden Jokowi.

Presiden lalu mengharapkan peran serta semua siswa agar ikut membantu mengingatkan kepada yang lain terkait hal ini."Anak-anak semuanya adalah pemimpin di sekolah masing-masing, baik pimpinan rohaniawan atau pimpinan OSIS. Kalau tak bisa mengajak dan mengingatkan teman temannya bahwa kita Indonesia ini beragam, berbeda-beda, berbahaya sekali. Karena, saya lihat banyaksekali karena kepentingan politik, Pilbup, Pilgub, Pilpres yang itu tiap lima tahun ada, kita kayak terpecah pecah gitu. Ini berbahaya sekali. Anak anak harus sadari ini," tegas Presiden.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top