
Jet Tempur Canggih F-47, Proyek Besar Trump untuk Boeing
Foto: NYP/Secretary of The Air Force Public AffairsJAKARTA - Presiden Donald Trump telah memberikan kontrak bernilai miliaran dollar kepada Boeing untuk membangun jet tempur tercanggih Angkatan Udara AS, pesawat Next Generation Air Dominance (NGAD).
Dilaporkan BBC, Trump menggambarkan pesawat siluman berkecepatan tinggi, yang dijuluki F-47, sebagai "pesawat paling mematikan yang pernah dibuat". Ia mengatakan salah satu versinya telah terbang secara rahasia selama lima tahun terakhir.
Jet tersebut akan menggantikan F-22 buatan Lockheed Martin dengan pesawat yang juga dirancang untuk terbang bersama pesawat tak berawak dalam pertempuran, Trump mengumumkan di Gedung Putih, Jumat (21/3).
Pengumuman ini merupakan keuntungan bagi Boeing, yang menghadapi tahun lalu yang sulit karena berjuang dengan aksi pemogokan buruh yang panjang serta masalah keselamatan.
Menurut laporan AFP, upaya NGAD dihentikan pada tahun 2024 karena masalah biaya -- fokus utama pemerintahan Trump, yang telah menugaskan donor miliarder Elon Musk untuk memangkas pengeluaran pemerintah melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).
Kantor Anggaran Kongres memperkirakan pada tahun 2018 bahwa badan pesawat NGAD dapat berharga hingga 300 juta dollar per unit, jauh lebih mahal dari pesawat-pesawat lain yang saat ini ada dalam inventaris AS.
Seorang perwira senior Angkatan Udara mengatakan awal bulan ini, pihaknya melakukan studi setelah jeda tahun lalu, yang menyimpulkan bahwa "tidak hanya di masa lalu, tidak hanya di masa sekarang tetapi juga di masa depan, superioritas udara itu penting."
"Apa yang disampaikan penelitian ini kepada kita adalah bahwa kita telah mencoba sejumlah besar pilihan yang berbeda dan tidak ada pilihan yang lebih layak daripada NGAD untuk mencapai superioritas udara di lingkungan yang sangat diperebutkan ini," kata Mayor Jenderal Joseph Kunkel dalam sebuah simposium di Colorado.
F-47 akan menggantikan pesawat F-22 Raptor yang pengembangannya dimulai tahun 1980-an.
F-22 dilengkapi teknologi siluman, kemampuan manuver tingkat tinggi, dan kemampuan supercruise, atau mempertahankan penerbangan supersonik tanpa afterburner.
Desain pesawat "generasi keenam" ini masih menjadi rahasia yang dijaga ketat, namun kabarnya akan dilengkapi dengan sensor dan mesin berteknologi tinggi di samping kemampuan silumannya.
Sebuah rendering artistik di samping Trump di Ruang Oval Gedung Putih hanya memperlihatkan sebagian kecil pesawat dan roda pendaratan depan.
"Tidak pernah ada yang mendekati itu, dari kecepatan hingga kemampuan manuver, hingga apa yang bisa dimilikinya, hingga muatannya," kata Trump.
Trump juga menyebutkan militer AS telah memilih angka 47, yang ia gambarkan sebagai "angka yang indah", untuk pesawat tersebut. Trump adalah Presiden AS ke-45 dan ke-47.
"Para jenderal memilih nama itu," katanya.
Kesepakatan Boeing juga menandai kekalahan pesaingnya Lockheed Martin, yang baru-baru ini tersingkir dari kompetisi terpisah untuk membangun pesawat generasi berikutnya untuk Angkatan Laut AS.
Berita Trending
- 1 Jalur pendakian Gunung Tambora masih ditutup imbas cuaca ekstrem
- 2 Demi Keselamatan, Menhub Tekankan Pentingnya Kesehatan Pengemudi
- 3 Ketua DPR Puan Maharani minta aparat usut ladang ganja di area TNBTS
- 4 Bahaya Merokok Secara Berlebih Berdampak Pengaruhi Kesehatan Mental
- 5 Manado Banjir, Lantamal VIII Kerahkan Tim Bantu Evakuasi Warga
Berita Terkini
-
Pertamina Tebar Berkah Ramadan: Berkah Mengaji dan Takjil Gratis di SPBU
-
Pengadilan Korsel Tolak Pemakzulan Perdana Menteri Han Duck-soo
-
Barbershop Gratis Serambi MyPertamina ”Tampil Makin Menawan Sebelum Pulang ke Kampung Halaman”
-
Kalahkan AS, Timnas Kanada Raih Posisi Ketiga di Nations League
-
Persija Kirim Pemain ke Barcelona di Bulan April 2025