Jepang Tergelincir ke Jurang Resesi
MENYEBERANG JALAN I Warga sedang menyeberang jalan di Tokyo, Jepang, Senin (18/5). Kebijakan lockdown yang dilakukan sejumlah negara untuk menahan penyebaran virus korona menghancurkan rantai pasokan dan menghantam pengiriman barang-barang Jepang.
Meski demikian, hasil ini lebih baik dari perkiraan ekonom. Sebelumnya kontraksi diperkirakan 1,1 persen. Sementara secara year on year/ yoy, ekonomi berkontraksi 3,4 persen pada kuartal ini. Sebelumnya di Oktober-Desember 2019, ekonomi turun 7,3 persen.
Warga Jepang positif Covid-19 mencapai 16 ribu orang dengan 750 kematian.
Jatuhnya ekonomi negara ini ditandai dengan ekspor yang anjlok, terbesar sejak gempa bumi Maret 2011. Dampak korona pada perusahaan Jepang cukup serius setelah ekspor ambles 6,0 persen di periode Januari-Maret, penurunan terbesar sejak April-Juni 2011.
Kebijakan lockdown yang dilakukan sejumlah negara juga menghancurkan rantai pasokan dan menghantam pengiriman barang-barang Jepang.
Analis memperingatkan gambaran yang lebih suram untuk kuartal II-2020 karena konsumsi runtuh setelah pemerintah pada bulan April meminta warga untuk tinggal di rumah dan bisnis untuk tutup.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya