Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jepang Komitmen Tingkatkan Tenaga Angin Lepas Pantai 45 GW Tahun 2040

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Jepang telah meluncurkan putaran lelang publik kedua untuk memilih operator untuk empat area baru yang mampu menghasilkan 1,8 GW tenaga angin lepas pantai. Jepang ingin memasang hingga 10 GW kapasitas angin lepas pantai pada tahun 2030 dan hingga 45 GW pada tahun 2040.

Kelompok Tujuh negara telah sepakat untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan setelah pertemuan dua hari mereka di Sapporo, Jepang utara, dan berjanji untuk secara kolektif meningkatkan kapasitas angin lepas pantai sebesar 150 gigawatt (GW) pada tahun 2030 dan kapasitas tenaga surya menjadi lebih dari 1 terawatt.

Di satu sisi, Menteri Keamanan Energi Grant Shapps mengungkapkan, Inggris ingin mengambil bagian dalam pengembangan tenaga angin lepas pantai Jepang. Adapun keinginan tersebut akan dilakukan dengan berbagai opsi mulai dari partisipasi perusahaan-perusahaan energinya hingga menyediakan pembiayaan dan asuransi.

"Saya pikir masukan Inggris (di Jepang) mungkin adalah perusahaan-perusahaan energi, sisi fisiknya tetapi juga sisi keuangannya, mekanisme keuangan, asuransi, konsultasi pengetahuan teknis," kata Shapps, dikutip dari Reuters, Selasa (18/4).

Sebelum KTT energi dan iklim G7 di Sapporo, Shapps menghabiskan beberapa hari untuk mendiskusikan kemungkinan kerja sama dengan pemerintah dan industri Jepang, katanya.

Shapps tidak secara khusus menyebutkan lelang tenaga angin lepas pantai tetapi mengatakan bahwa ada "area kerja sama yang sangat luas antara Inggris dan Jepang" dalam pengembangan tenaga angin lepas pantai.

Ia juga mencatat bahwa target yang ditetapkan oleh G7 untuk pembangkit listrik tenaga surya dan angin lepas pantai adalah "secara keseluruhan" untuk kelompok tersebut.

"Ini tidak dipecah menjadi beberapa negara dan saya menduga bahwa beberapa negara akan mencapai target yang lebih tinggi dari input komparatif secara keseluruhan, sebagian karena faktor geografi atau tempat yang lebih berangin," ujar Shapps.

Seperti diketahui, tenaga angin adalah salah satu sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari energi kinetik angin. Energi angin dapat diubah menjadi energi listrik melalui turbin angin atau generator angin yang mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik dan kemudian menjadi energi listrik.

Keuntungan dari tenaga angin antara lain sumbernya yang melimpah, ramah lingkungan, tidak memproduksi emisi gas rumah kaca atau limbah berbahaya, serta dapat dipasang di berbagai lokasi yang terpencil atau di lepas pantai.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top