Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Transisi Energi I Dari 31,9 GW PLTU di Indonesia 41% Dibiayai Entitas Tiongkok

Jepang dan Tiongkok Wajib Danai Konversi ke Energi Terbarukan di RI

Foto : GREENPEACE

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya di Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten adalah salah satu PLTU buatan Tiongkok di Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

"Negara-negara itu harus fair, karena selama ini mereka telah mendapat benefit yang sangat besar dari pengembangan PLTU di Indonesia. Tentu sumbangan ini harus sesuai porsi yang mereka dapat selama ini. Ingat, penduduk dunia sudah delapan miliar jiwa, kita harus mewariskan lingkungan hidup yang sehat bagi anak cucu. Tidak bisa ekonomi maju bertransisi sendiri, mereka harus membantu negara-negara berkembang seperti Indonesia," katanya.

Sementara itu, Manajer Riset dan Seknas Fitra, Badiul Hadi, mengatakan Jepang dan Tiongkok secara moral wajib membantu pembiayaan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. "Mereka cukup lama menyandera Indonesia, dengan komitmen pendanaan upaya percepatan EBT bisa lebih cepat," kata Badiul.

Apalagi Presiden Tiongkok, Xi Jinping, sudah berkomitmen tidak memberi pendanaan proyek batu bara di luar negeri. "Ini momentum Indonesia untuk mendorong proyek kerja sama bidang energi ke EBT bukan lagi batu bara," katanya.

Di dalam negeri, pemerintah juga harus berkomitmen untuk berperan aktif mengurangi emisi rumah kaca dengan menghentikan proyek batu bara.

Dalam artikel yang ditulis Eric Ng dari Post seperti dikutip South China Morning Post (SCMP.com) menyebutkan Tiongkok telah berjanji tidak akan membangun lebih banyak pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri, dan secara finansial harus membantu negara berkembang lain yang bergantung pada batu bara seperti Indonesia. Sebab, negara itu telah menjadi pemodal proyek asing terbesar menuju ke transisi ke energi terbarukan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top