Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Konflik di Eropa Timur I UE Kecam Rencana Penyebaran Hulu Ledak Nuklir Russia ke Belarusia

Jenderal Ukraina Isyaratkan Dimulainya Serangan Balik

Foto : AFP/YURIY DYACHYSHYN

Menuju Garis Depan ISejumlah tentara Ukraina berjalan di sebuah peron di stasiun kereta Kota Lviv saat sebuah kereta tiba dan akan mengantar mereka ke garis depan pada Kamis (25/5) lalu. Pada Sabtu (27/5) pagi, komandan militer tertinggi Ukraina, Jenderal Valerii ­Zaluzhnyi, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa sudah saatnya Ukraina meluncurkan serangan balasan terhadap pasukan Russia.

A   A   A   Pengaturan Font

KYIV - Komandan militer utama Ukraina pada Sabtu (27/5) pagi memberi isyarat bahwa pasukannya siap untuk meluncurkan serangan balasan yang telah lama dinanti setelah berbulan-bulan persiapan.

"Sudah waktunya untuk mendapatkan kembali apa yang menjadi milik kita," tulis komandan militer tertinggi Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi, dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan blak-blakan yang dirilis di media sosial itu, tampaknya dimaksudkan untuk menggalang negara yang lelah karena perang selama 15 bulan dan untuk memperdalam kecemasan di dalam barisan Russia.

Tetapi Jenderal Zaluzhnyi tidak memberikan indikasi dimana dan kapan pasukan Ukraina akan mencoba mematahkan cengkeraman Russia di wilayah pendudukan.

Sejumlah pejabat senior Ukraina lainnya juga menyatakan serangan balasan sudah dekat. Oleksiy Danilov, kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan kepada kantor beritaBBCdalam sebuah sesi wawancara pada Sabtu bahwa pasukan Ukraina siap dan bahwa serangan skala besar dapat datang besok, lusa, atau dalam sepekan mendatang.

Ukraina sendiri telah menghabiskan waktu berbulan-bulan mengumpulkan persenjataan berat yang dipasok Barat dan melatih puluhan ribu tentara dalam manuver ofensif yang canggih untuk kampanye tersebut, yang menurut analis militer kemungkinan besar akan berfokus pada wilayah Ukraina selatan dan timur yang diduduki Russia.

Hingga Sabtu pagi, tidak terpantau ada indikasi publik tentang pergerakan pasukan besar-besaran di sepanjang garis depan, tetapi pernyataan dari Jenderal Zaluzhnyi dan Danilov adalah indikasi paling baru bahwa waktu serangan balik semakin dekat.

Kecaman UE

Sementara itu dari Brussels dilaporkan bahwa Uni Eropa (UE) pada Jumat (26/5) lalu mengecam kesepakatan antara Russia dan Belarusia yang mengizinkan penyebaran hulu ledak nuklir Russia di negara lain.

"Ini adalah langkah yang akan mengarah pada eskalasi yang sangat berbahaya," kata kepala kebijakan luar negeri UE, Josep Borrell.

Russia pada Kamis (25/5) menyatakan berencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia, dan saat ini dilaporkan bahwa hulu ledak nuklir itu sudah dalam perjalanan menuju Belarusia.

Pada Maret lalu, Presiden Russia, Vladimir Putin, sebenarnya telah mengumumkan rencana itu, dan pada Kamis, Menteri Pertahanan Russia, Sergei Shoigu, mengatakan ia telah menandatangani dokumen di Minsk tentang proses penyimpanan senjata semacam itu di Belarusia.

Borrell mengatakan keputusan itu bertentangan dengan berbagai perjanjian internasional. "Kami meminta Russia untuk mematuhi komitmen ini," ucap dia. "Rezim Belarusia adalah kaki tangan dalam perang agresi ilegal dan tidak beralasan Russia melawan Ukraina," imbuh Borrell.

"Kami meminta pihak Belarusia untuk segera mengakhiri dukungan mereka terhadap perang agresi Russia melawan Ukraina, dan membalikkan keputusan yang hanya dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, dan merusak kedaulatan Belarusia," tegas kepala kebijakan luar negeri UE. ST/NYTIMES/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top