Jenderal Bintang Empat Ini Tunjuk Pejabat Baru Kasetpres dan Sesmilpres
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) dan Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro (dua kanan) jumpa pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (28/10/2024) selepas acara penandatanganan MoU tentang pemajuan dan perlindungan HAM di lingkungan TNI.
Foto: ANTARA/Genta Tenri MawangiJakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menunjuk dua pejabat baru di lingkungan kepresidenan, yaitu Mayjen TNI Ariyo Windutomo sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI dan Mayjen TNI Kosasih sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres).
Dua pejabat baru itu bakal resmi menjabat setelah Presiden RI Prabowo Subianto menerbitkan keputusan presiden (keppres).
Dalam Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1332/X/2024 yang diteken oleh Agus Subiyanto Kamis (31/10), sebagaimana dikonfirmasi oleh Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Sabtu, Panglima TNI memutasi, merotasi, dan memberikan promosi kepada 76 perwira tinggi dari tiga matra TNI untuk mengisi sejumlah jabatan strategis.
Mayjen Ariyo, yang ditunjuk sebagai Kasetpres, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas (Kasatwas) Universitas Pertahanan. Jabatan lama Ariyo pun saat ini diisi oleh Mayjen TNI Agus Prangarso yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Danseskoad).
Sementara itu, Mayjen TNI Kosasih sebelumnya bertugas sebagai staf ahli Menteri Pertahanan bidang Keamanan. Dalam SK terbarunya itu, Panglima tidak menunjuk perwira tinggi pengganti Kosasih.
Panglima TNI, dalam SK mutasi yang sama, juga memberikan promosi kepada sejumlah perwiranya, di antaranya Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menjadi Danseskoad. Brigjen Edwin selama 3 tahun lebih menjabat sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Karo Humas) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan. Dia membantu kerja menhan pada masa Prabowo Subianto dan Sjafrie Sjamsoeddin.
Kemudian, Panglima juga memberikan promosi jabatan kepada Brigjen TNI Bayu Permana, yang sebelumnya bertugas sebagai Kepala Staf Kodam VI/Mulawarman, saat ini menjadi Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri Badan Intelijen Negara (BIN).
Posisi Danseskoad dan Deputi Intelijen Bidang Dalam Negeri BIN merupakan jabatan yang umumnya diisi perwira tinggi bintang dua.
Perwira tinggi lainnya yang juga menerima promosi, antara lain Brigjen TNI Robertus Donatus Ndona, yang sebelumnya menjabat Asisten Personel Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Aspers Kaskogabwilhan) III, saat ini menjadi Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Politik dan Keamanan Nasional Panglima TNI.
Ada juga Brigjen TNI Krido Pramono, yang sebelumnya menjabat Danrem 052/Wijayakrama, juga menerima promosi untuk bertugas sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI.
Dalam SK yang sama, ada juga 10 kolonel dari tiga matra TNI yang "pecah bintang" mendapatkan promosi jabatan perwira tinggi bintang satu, yaitu Kolonel Inf. Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang sebagai Karo Humas Setjen Kementerian Pertahanan, Kolonel Inf. Ilham Yunus sebagai Danrem 101/Antasari, Kolonel Arm. Widodo Noercahyo sebagai Aspers Kaskogabwilhan III, Kolonel Adm. Dedi Saprudin sebagai Kepala Biro Pengelolaan Istana, Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Setpres Setneg RI.
Kemudian, ada Kolonel Czi. Mulyadi sebagai Kepala Biro Umum Deputi Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Setpres Setneg RI, Kolonel Laut (P) Irwan Sondang sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VII Kupang, dan Kolonel Czi. Zulhadrie S. Mara sebagai Danrem 052/Wijayakrama.
Ada juga Kolonel Arm. Saripudin sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat II Bidang Bantuan Kemanusiaan (Banusia) Panglima TNI, dan Kolonel Kal. Hendro Rokhman sebagai Kepala Pusat Pembekalan Materiel TNI Angkatan Udara (Kapusbekmatau).
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung