Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jasa Perempuan "Pemecah Kode Rahasia" Inggris di Perang Dunia II yang Terlambat Diakui

Foto : AFP/Justin TALLIS

Pemecah Kode Rahasia | Arsiparis Frieda Midgley memperlihatkan dokumentasi foto sejumlah perempuan pemecah kode rahasia pada Perang Dunia II di Perpustakaan Newnham College, Universitas Cambridge, Inggris, pada 21 Maret lalu. Saat Perang Dunia II, sekelompok mahasiswi Newnham College diketahui telah bertugas menjadi pemecah kode rahasia. 

A   A   A   Pengaturan Font

Suatu hari, Waugh menemukan artikel yang menyebutkan nama teman lamanya, Jane Monroe, yang meninggal pada 2005. Ketika Monroe, seorang ahli matematika dari Newnham, ditanya apa yang telah dia lakukan selama perang, dia menjawab tanpa terpengaruh: "Oh, saya hanya membuat teh saja," kata Waugh.

"Ternyata dia sebenarnya seorang pemecah kode. Dia adalah seorang teman, tapi dia tidak memberitahuku," tutur Waugh.

Monroe tidak dapat berbicara mengenai perannya karena ia telah meneken Undang-Undang Rahasia Resmi, yang membatasi publikasi informasi pemerintah yang dianggap sensitif.

Artikel yang ditulis Waugh tersebut menyebutkan tiga perempuan lain, yang dilacak melalui arsip universitas. "Saya pikir, jika ada empat, saya ingin tahu apakah masih ada lagi?" ucap Waugh. Faktanya, Waugh menemukan sekitar 20 nama lain dan kemudian melakukan referensi silang informasinya dengan Bletchley Park.

Akhirnya Waugh mampu mengidentifikasi hampir 80 perempuan lainnya. Satu-satunya orang yang namanya tercatat dalam sejarah sejauh ini adalah matematikawati Joan Clarke, yang direkrut pada tahun 1940 dan bekerja dengan decoder Enigma dan ilmuwan komputer terkenal Turing, bahkan sempat bertunangan dengan ilmuwan itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top