Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Obat Terlarang | Sebanyak 79 Bandar Ditembak Mati

Jaringan Narkoba Sasar Anak-Anak

Foto : ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

KASUS NARKOBA | Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN), Komjen Budi Waseso (kedua kanan) bersama Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi (kanan) didampingi Sekretaris Utama BNN, Brigjen Pol Sistersins Mamadoa (kedua kiri), dan Deputi Pemberantasan BNN, Inspektur Jenderal Polisi Arman Depari (kiri) memberikan keterangan kepada media pada acara rilis akhir tahun 2017 BNN di gedung BNN, Jakarta, Rabu (27/12). Sepanjang Januari sampai Desember 2017 BNN berhasil mengungkap 46.537 kasus narkoba.

A   A   A   Pengaturan Font

"Kalau di sini (Indonesia), semua jenis narkoba itu ada. Jangankan narkoba, yang bukan narkoba saja dikonsumsi. Mulai dari kecubung, lem, hingga miras oplosan juga dikonsumsi," ungkapnya.

Buwas mengatakan para jaringan dan bandar memperkenalkan narkoba ke anak-anak dengan berbagai cara. Misalnya, menyamarkan narkoba di gambar-gambar tato yang banyak digemari anak-anak. Selain itu, narkoba juga dimasukkan ke dalam cairan rokok elektrik dan makanan-makanan jenis tertentu.

Dari hasil penyelidikan BNN, sudah ada 68 jenis narkoba baru yang masuk ke Indonesia. Dari 68 jenis baru tersebut, sebanyak 60 jenis sudah masuk dan dilarang oleh UU Kesehatan. "Sedangkan delapan jenis lainnya belum diatur, tapi jangan tanya apa jenis kedelapan narkoba tersebut, karena nanti bisa dipakai orang karena belum diatur," kata Buwas.

Ia menambahkan, ke-60 jenis yang ditemukan tersebut benar-benar baru dan bukan model baru. "Kalau dari hasil penangkapan terbaru kan ditemukan ekstasi yang dicairkan, nah itu merupakan model baru," tandasnya.

Untuk mengantisipasi agar jenis narkoba tersebut tidak dikonsumsi oleh anak-anak, BNN telah memasukkan program mata pelajaran Pengenalan Anti Narkoba ke siswa PAUD hingga SMA. "Sudah ada empat wilayah provinsi yang melakukan program edukasi pencegahan narkoba. Keempat provinsi tersebut Maluku Utara, Bali, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur," kata Buwas.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top