Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Lagi Terlambat Antisipasi Karhutla

Foto : ANTARA / Nova Wahyudi

lakukan pemadaman - Helikopter milik BNPB melakukan pemadaman kebakaran lahan dari udara, di Desa Babatan Saudagar, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Kamis (27/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Ahli Lingkungan Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Bambang Hero Saharjo, mengatakan nirkarhutla tidak mungkin terjadi jika standar pencegahan kebakaran hutan, kebun, dan lahan yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tidak pernah dijalankan.

Dari data akumulasi titik panas periode 2006-2015 yang dimilikinya tercatat pada tahun 2006 jumlahnya mencapai 116.738. Pada tahun berikutnya, 2007, mencapai 31.367; 2008 mencapai 28.660; 2009 mencapai 74.996; 2010 mencapai 15.762; 2011 mencapai 45.776; 2012 mencapai 52.224; 2013 mencapai 40.419; 2014 mencapai 90.581; pada tahun 2015 sebanyak 119.914 titik panas.

Bambang mengatakan semua pihak menyebut pencegahan. Akan tetapi, sejauh ini hanya basa-basi saja, justru "memberhalakan" alat-alat berat, seperti penggunaan helikopter dan pesawat untuk melakukan water bombing saat terjadi Karhutla.

"Ini gara-gara mindset yang sudah terbentuk di kepala kita bahwa jika ada teknik modifikasi cuaca (TMC) dan water boombing dengan helikopter dan pesawat, kebakaran bisa ditanggulangi. Seolah-olah tanpa itu semua, kita tidak bisa mengatasi Karhutla," ujar Bambang.

Gunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melakukan mitigasi, seperti penggunaan water logger untuk mengetahui kondisi lahan sehingga bisa mengantisipasi sebelum kebakaran terjadi. Menurut Bambang, sudah tidak perlu lagi memikirkan pihak yang melawan kebijakan tata muka air tanah di lahan gambut. Pemerintah harus tegas. Jika level air lebih rendah dari minus 40 sentimeter dari permukaan lahan gambut harus segera mengupayakan penambahan air dengan menutup kanal atau memasukkan air dengan pompa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top