Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 07 Mar 2025, 00:00 WIB

Jangan Hanya Fokus di Kota Besar, Daerah Juga Butuh Langkah Taktis untuk Atasi Lonjakan Harga

Arief Prasetyo Adi Kepala Bapanas - Ketersediaan pangan aman dan cukup untuk sampai dengan hari raya, libur Idul Fitri 1446 Hijrah.

Foto: istimewa

JAKARTA - Kenaikan harga bahan pokok selama Ramadan tak hanya terjadi di kota besar, melinkan juga di daerah dengan akses pasarnya terbatas. Karenanya, pemerintah diminta melakukan intervensi di seluruh daerah, bukan hanya fokus di kota besar.

Kenaikan ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, melainkan juga semakin terasa di daerah-daerah yang akses pasarnya lebih terbatas. “Hal ini tentu berdampak langsung pada daya beli masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah,” tegas Anggota Komisi IV DPR RI, Saadiah Uluputty di Jakarta, Kamis (5/3).

Adapun komoditas yang mengalami kenaikan meliputi harga beras, gula, minyak goreng, dan bahan pangan lainnya. Karena itu, menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan perlu memiliki mekanisme yang lebih efektif untuk mengantisipasi lonjakan harga ini.

“Peran Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog harus lebih diperkuat, terutama dalam hal distribusi dan ketersediaan stok pangan di seluruh wilayah Indonesia. Jangan sampai persoalan klasik ini dibiarkan berlarut-larut tanpa langkah konkret yang berpihak pada rakyat,” tuturnya.

Saadiah juga menyatakan Komisi IV DPR RI akan terus mendorong agar pemerintah lebih serius dalam menjaga stabilitas harga pangan, terutama dengan memperkuat produksi dalam negeri, memperbaiki sistem distribusi, serta menindak tegas para spekulan yang memainkan harga di tengah kebutuhan masyarakat yang meningkat.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menegaskan pemerintah terus melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sehingga masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan tenang dan nyaman.

Dia menyampaikan, saat ini stok pangan pokok strategis dalam kondisi cukup. Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP)di Perum Bulog per 3 Maret 2025 berkisar 1,9 juta ton dengan alokasi 150 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang akan disalurkan sepanjang bulan Ramadan untuk menjaga kestabilan harga.

"Ketersediaan pangan aman dan cukup untuk sampai dengan hari raya, libur Idul Fitri 1446 Hijrah," ujar Arief dalam Rakor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, Rabu (5/3).

Secara umum, harga pangan terpantau stabil, perhatian khusus hanya pada komoditas cabai rawit merah dan Minyakkita. Rata-rata harga cabai rawit merah di tingkat produsen mencapai 73.774 rupiah/ kg dan di tingkat konsumen 94.193 rupiah/ kg, sedangkan Minyakkita 17.678 rupiah/ liter.

Untuk itu, Bapanas telah mengambil langkah-langkah pengendalian, termasuk meningkatkan distribusi dari daerah surplus ke daerah defisit serta memperluas akses pangan melalui Kios Pangan dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah.

Akses Pangan

Sementara itu, Operasi Pasar Pangan Murah di 4.588 titik di seluruh wilayah Indonesia terus dilakukan pemerintah guna memastikan akses pangan murah bagi masyarakat.

Berikut realisasi penjualan Operasi Pasar Pangan Murah yaitu beras medium 60.906 kg, Minyakkita 76.096 liter, gula konsumsi 137.428 kg, bawang putih 1.079 kg, daging kerbau beku 5.101 kg, telur ayam ras 5.213 kg, daging ayam ras 2.994 kg, bawang merah 457,5 kg, dan cabai rawit merah 27,5 kg.

Adapun untuk memperkuat ketahanan pangan, panen raya padi pada Maret-April 2025 akan berlangsung di berbagai daerah. Proyeksi produksi beras nasional pada periode Januari - April 2025 menunjukan surplus sebesar 3,59 juta ton, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.