Jangan Hancurkan Harga Gabah Petani dengan Impor Beras
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu (3/3), menyebutkan ada tambahan kontrak impor sebanyak 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan guna memperkuat stok pangan nasional terutama menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah. "Sudah ada penambahan kontrak 300 ribu ton beras lagi dari Thailand dan Pakistan untuk penguatan stok Bulog," kata Bayu.
Beras impor itu masih dalam perjalanan menuju ke Indonesia dan akan menambah kekuatan stok di Gudang Bulog yang saat ini mencapai 1,3 juta ton.
Benahi Penyerapan Gabah
Menanggapi proyeksi panen dan impor beras itu, Guru Besar Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Masyhuri, mengatakan penting bagi Bulog, Kementan, dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk segera memperbaiki manajemen penyerapan gabah atau beras petani dan manajemen pelepasan ke pasar.
Dengan statemen Kementan mengenai prediksi panen raya Maret-April sebesar 8,4 juta ton, semestinya tidak diperlukan impor untuk antisipasi kebutuhan Ramadan dan Hari Raya. Masalahnya, sampai hari ini kontrak-kontrak pengadaan tidak optimal dan selalu mengandalkan impor untuk memenuhi kuota dalam negeri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya