Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 23 Des 2017, 01:00 WIB

'Jangan Bekerja Apa Adanya'

RAYAKAN HUT l Direktur CV Nendia Primarasa, Heru Pujihartono memberikan potongan tumpeng kepada istri sekaligus manajer, Resti Nendia, saat perayaan HUT ke-13 Nendia Primarasa dan peresmian kantor di Jakarta, pekan lalu.

Foto: koran jakarta/yoyok bp

Jumat bagi sebagian orang merupakan hari yang keramat. Namun, Jumat ternyata merupakan hari yang paling baik dan istimewa di antara hari-hari lainnya. Inilah sebab, Jumat bagi perusahan jasa boga atau katering CV Nendia Primarasa menjadi bersejarah.

Ya, sebab Jumat tanggal 11 November 2017 bertepatan dengan 13 tahun berdirinya Nendia Primarasa. Selain itu, Jumat kedua di bulan November itu menjadi saksi bisu terjadinya perluasan kantor, peluncuran website nendiaprimarasa.co.id.

Kini, tempat usaha Nendia di Jalan Bina Harapan, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, layaknya stan pameran, karena konsumen bisa langsung konsultasi dengan wedding organizer (WO), menghitung kebutuhan untuk pesta pernikahan, dan mencicipi menu unggulan yang disajikan. Nendia Primarasa memang melayani segala kebutuhan mulai dari gedung pesta, katering, dekorasi, busana pengantin, foto, hingga paket bulan madu pengantin.

Sang pemilik katering, yakni pasangan suami istri, Heru Pujihartono dan Resti Nendia, mengaku tak menyangka ketika perusahaan yang dibangunnya itu berkembang seperti sekarang. Soalnya, tujuh tahun lalu, tepatnya antara tahun 2010 dan 2011, Nendia Primarasa sempat drop. "Ketika itu kita kesulitan secara keuangan maupun pemasaran. Benar-benar sulit, seperti susah untuk bangkit kembali," cerita Heru.

Namun, setelah melakukan kontemplasi dan evaluasi, pada tahun 2012, Heru dan Resti menyadari untuk kembali membangun kepercayaan. Dia kemudian membangun kembali relasi dan mengembangkan bisnis katering secara profesional.

Bukan itu saja, Nendia Primarasa juga aktif dalam kegiatan pameran. Nendia pun kian eksis di Gebyar Pernikahan Indonesia maupun Wedding Celebration Festival. Ini dilakukan agar mengetahui respons pengunjung. Beruntungnya, setiap Nendia Primarasa ikut pameran, order terus bertambah.

Kata orang, kisah Heru bersama Resti mengembangkan Nendia Primarasa menjadi perusahaan terkemuka di bidang katering bagaikan lirik lagu "Tak Sulit Mendapatkanmu" karya Tulus, terutama di lirik Jangan cintai aku apa adanya, jangan/ tuntutlah sesuatu biar kita jalan ke depanaku dimana jadi petamu/ aku ingin jadi jagoanmu…

Bagi pasangan Heru dan Resti, mengembakan usaha katering Nendia Primarasa memang bukan seperti mencintai apa adanya. Mereka juga tidak bekerja apa adanya untuk menjadi pengusaha tata boga seperti sekarang ini. "Nendia Primarasa menjadi besar dan dipercaya oleh pelanggan karena dukungan karyawan dan kerja tim," pungkas Heru.
yoyok bp/AR-2

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.