
Kebijakan ‘Link and Match’ Dinilai tidak Tepat untuk Perguruan Tinggi, Kenapa?

Ilustrasi - Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Universitas Gajah Mada (UGM) pada 24-25 Agustus 2022.
Kebijakan 'Link and Match' di program Kampus Merdeka dinilai kurang tepat jika diterapkan di perguruan tinggi. Lebih cocok untuk pendidikan vokasi.
Yogie Pranowo, Universitas Multimedia Nusantara
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggalakkan program Kampus Merdeka dengan semangat link and match untuk mengatasi kesenjangan antara kualifikasi pendidikan dan tuntutan industri.
Link and match adalah kebijakan Kemendikbudristek yang dikembangkan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan kerja, usaha serta industri.
Salah satunya melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilannya yang komprehensif guna mempersiapkan karirnya kelak.
Namun, kebijakan yang berorientasi pada kesiapan kerja tersebut kurang tepat jika diterapkan pada perguruan tinggi. Link and Match di program Kampus Merdeka lebih cocok untuk pendidikan vokasi. Mengapa?
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya