Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jaksel Tuntaskan Program Cegah Tengkes "GO TUNTAS" Tahap Satu

Foto : ANTARA/HO-Sudin Kominfotik Jaksel

Gerakan Nasional Aksi Bergizi, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemkot Jakarta Selatan menuntaskan persoalan tengkes atau kekerdilan melalui Program Gerakan Orang Tua Asuh Untuk Anak Stunting Jakarta Selatan (GO TUNTAS JS) tahap satu.???????

"Program GO TUNTAS tahap satu sudah dilakukan dan hasilnya ada 22 balita yang bebas dari stunting," kataKepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, melalui program tersebut anak-anak balita yang mengalami tengkes ditangani lewat pemberian makanan tinggi protein dan pendampingan kesehatan.

Program penanganan tengkes, lanjut dia, dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan hingga kasusnya dapat ditekan serendah mungkin.

"Untuk tahap dua GO TUNTAS akan dilaksanakan di bulan September ini," katanya.

Yudi mengatakan, upaya penurunan kasus tengkes yang dilakukan pemerintah kota setempat diprioritaskan pada pencegahan agar kasusnya berkurang dari tahun sebelumnya.

Selain itu, penanganan juga dilakukan secara masif sebab menurut dia, tengkes merupakan masalah gizi kronis sehingga membutuh waktu dalam proses intervensinya.

Di samping GO TUNTAS, Yudi mengatakan sejumlah langkah pencegahan lain yang dilakukan Pemerintah Jakarta Selatan di antaranya kegiatan Kelompok Peduli Gizi (KPG) kepada balita yang bermasalah gizi, pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri (TTD Rematri) di sekolah, skrining anemia remaja putri di sekolah, pemberian TTD untuk calon pengantin.

Kemudian, lanjut dia, penguatan pemberian ASI eksklusif, hingga edukasi dari mulai remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, dan balita.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan,prevalensi tengkes di Jakarta Selatan pada 2022 sebesar 11,9 persen atau terendah dibandingkan wilayah se-DKI Jakarta dengan prevalensi di atas 14 persen.

Adapun data terbaru, kata Yudi, akan didiseminasikan pada akhir November setelah pengukuran anak di 2023 pada bulan Oktober. Ant


Redaktur : -
Penulis : Antara, Gembong

Komentar

Komentar
()

Top