![Jaga Stabilitas Pasokan Solar Subsidi](https://koran-jakarta.com/images/article/jaga-stabilitas-pasokan-solar-subsidi-220330102821.jpg)
Jaga Stabilitas Pasokan Solar Subsidi
![Jaga Stabilitas Pasokan Solar Subsidi](https://koran-jakarta.com/images/article/jaga-stabilitas-pasokan-solar-subsidi-220330102821.jpg)
Namun, dalam hal distribusi diakuinya memang masih terkendala karena saat ini penyaluran solar subsidi oleh Pertamina sudah melebihi kuota. Dia menjelaskan, saat ini semua aktivitas usaha sudah berjalan semua dan industri sudah naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang naik lima persen.
Nicke menjelaskan kuota solar subsidi yang dipatok pemerintah tahun ini mencapai 14,9 juta kiloliter (kl), turun lima persen dari jatah pada 2021. "Tetapi, hingga saat ini konsumsi sudah mencapai 16 juta kl. Kami prediksi konsumsi sampai akhir tahun naik 14 persen," sebut Nicke.
Dia menambahkan kelangkaan BBM itu diperparah dengan kondisi gap harga solar nonsubsidi dan solar subsidi mencapai 7.800 rupiah per liter. Dirinya mengakui adanya shifting konsumsi karena disparitas harga ini. Saat ini, realisasi konsumsi solar subsidi sudah 93 persen dan solar nonsubsidi hanya tujuh persen.
Anggota Komisi VI DPR RI, Khilmi, meminta Pertamina untuk selalu memantau traffic penjualan dan kebutuhan solar di berbagai daerah. Hal itu dimaksudkan agar bisa menerapkan peraturan dan kuota jelas sehingga tidak terjadi antrean panjang di SPBU.
Digitalisasi Dipertanyakan
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya